"Rin, yuklah kita ke kamar. Males banget gue berhadapan sama calon istri mafia satu ini..." Yuwe tertawa cekikikan. "Serem juga kalau dia lapor suaminya." Yuwen cekikikan. "Yaudah, lo juga buruan bersiap dandan buat nyambut suami tua bangka, lo..." Marinka menoleh lalu dia bangkit dan melangkah keluar gudang. Belum lagi sempat meninggalkan gudang, Marinka tiba-tiba mendapat ide briliant dan langsung berbisik kepada Yuwen. Entah apa yang di bisikkan Marinka, yang jelas keduanya ketawa cekikikan membuat Marsha menatap tajam ke arahnya. Tapi Marsha tak mau ambil pusing. Karena dia berfikir melawan saudaranya itu juga percuma. Yang ada dirinya semakin di siksa, dan bukan hanya berdua, tapi bertiga bersama ibu tirinya yang terkenal kejam tanpa ampun. "Heh! Heh! Lo mau kemana? Enak aja main ka