Nadia masih memikirkan pernyataan Abimana mengenai perasaannya semalam. Dia benar-benar tidak menduga jika Abimana menyukainya. Bahkan mengungkapkannya dengan begitu cepat. Masih teringat jelas dipikiran Nadia, bagaimana pria itu mencoba untuk menyakinkan dirinya. Mengungkapkan rasa suka padanya. Semua seperti mimpi, namun kenyataannya ini benar-benar nyata. 'Ini mungkin terlalu cepat, tapi Nad, aku benar-benar menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu. Aku tau kamu pasti terkejut akan hal ini. Tapi aku ingin kamu segera tau seperti apa perasaanku.' Nadia menyentuh dadanya yang berdebar. Kepalanya menunduk sembari terus mengingat kejadian semalam. Ya, saat pria itu berlutut di hadapannya. 'Nadia Kirana, aku tidak tau bagaimana perasaanmu padaku. Karena itulah, aku harus mengatakan