chapter 1

1381 Kata
Di pagi yang cerah ini ada seorang gadis yang baru sembuh dari sakitnya, dan selama dua minggu gadis itu melewatkan acara MOS di sekolah barunya. Gadis itu sangat ingin mengikuti acara MOS di sekolah barunya itu namun karena kondisi yang tidak memungkinkan gadis itu terpaksa hanya berdiam diri di rumah. Dan pagi ini gadis itu akan memulai hari pertama di sekolah barunya, gadis itu sangat senang dan bersemangat, sekarang gadis itu sedang memakai baju putih abunya dan memoles sedikit wajahnya dengan make up. Sebenarnya gadis itu tidak terlalu suka memakai make up namun jika tidak wajahnya akan terlihat seperti mayat hidup [pucet] , lalu gadis itu pergi menuju ruang makan, saat gadis itu sudah sampai di depan meja makan di sana sudah ada masakan buatan ibunya namun ibunya tidak ada di sana karena pagi - pagi sekali ibunya sudah berangkat bekerja apalagi sekarang adalah hari senin. Ibunya adalah seorang Pembantu di komplek sebelah, sedangkan ayahnya sudah bahagia di alam yang berbeda. Gadis itu bernama Zahra Adriana putri, sering di panggil Ara oleh orang yang dekat dengannya. zahra adalah gadis sederhana dan cantik, dengan rambut bergelombang sebahu yang berwarna hitam pekat dan lesung di ke dua pipi nya serta mata yang bulat menambah kesan imutnya. Ayahnya meninggal sejak zahra berumur sepuluh tahun dan sejak itu pula ibunya menjadi tulang punggung di keluarganya, zahra selalu merasa sedih saat melihat ibunya di pagisudah berangkat bekerja di pagi buta. Jadi sebisa mungkin zahra ingin membahagiakan ibunya dengan berbagai prestasi yang zahra buat, zahra juga mendapatkan beasiswa di sekolah nya, sehingga ia bisa bersekolah dengan anak - anak kalangan atas yang tentunya pintar - pintar. Kini zahra duduk di kursi meja makan berhubung jam masih menunjukkan pukul enam pagi, tidak lama setelahnya adik zahra keluar dari kamarnya dan menghampiri zahra yang sedang menyantap makanannya. "Pagi kak! " Sapanya seraya duduk berhadapan dengan zahra. "Pagi dek " sapa zahra balik! Kakak udah sembuh?" "Alhamdulillah...udah!" jawab zahra dan adiknya mengucapkan kata yang sama, setelahnya mereka memakan sarapan nya dalam diam. Adelia putri, adalah adik satu - satu nya zahra, Adel masih kelas lllV SMP mereka hanya berbeda satu tahun, namun Adel tidak seperti zahra, bodoh? enggak juga bisa di bilang tidak terlalu pintar. Adel orangnya pemberani, periang dan gampang bergaul, sedangkan zahra pemalu dan tidak mudah bergaul, polos, sangat polos dia juga suka membaca n****+ dan nonton drama korea tapi zahra selalu bisa mengatur waktu buat belajar dan membereskan rumah. "Eh kak! Sekarang kakak baru pertama masuk sekolahkan?!" tanya Adel di sela makannya. "Iya...Kenapa emang?"balas zahra masih sambil mengunyah makanannya. "Kalo ada cogan kasih tau aku ya kak!!" ucap Adel dengan semangat!! Adel memang seperti itu jika urusan cowok pasti nomor satu, enggak heran sih Adel itu anaknya manis. "Hmm...Kamu ini cowok aja terus yang kamu pikirin "ucap zahra sambil geleng - geleng kepala, zahra sih masih mau sendiri, zahra hanya punya satu tujuan yaitu membahagiakan ibunya. "Hehe...gak papa lah kak, aku kan masih remaja emangnya kakak, kalo ada yang nembak langsung tolak mentah!" "Yee...kakak masih mau fokus belajar tau!" ucap zahra sambil bercanda. "Iya dah kakak khu yang pintar!" ucap Adel sedikit meledek. Sedangkan zahra hanya terkekeh pelan mendengar nya. "Tapi kak, aku beneran lho!! kalo ada cogan kasih tau ya, siapa tau aja kan jodoh hehe..." ucap Adel di akhiri dengan cengiran khasnya. "Eh!...bukannya kamu punya pacar ya!! eumm siapa sih nama nya?! Hen...hed...he__r" ucap zahra berusaha mengingat "Hendri kak! " sahut Adel karena kakak nya tak kunjung mengingat nama pacarnya "Ah!...Iya itu nanti kakak bilangin baru nyaho! " "Gak papa lah, akukan masih kecil, masih mencari siapa yang tepat hmm jadi__ya gak papa " ucap Adel tidak jelas "Tapi kamu juga harus menjaga perasaan orang yang lagi sama kamu sekarang! dan lagi umur itu enggak ada yang tahu!!! " ceramah zahra "Nah karena itu, umur enggak ada yang tau jadi harus punya pacar sampe seluruh dunia kalo bisa, lagi pun kita gak boleh terlalu suka sama orang, nanti sakit!" "Heh...om duda aja sekalian kan enak tuh!! " cibir zahra "Hihh ogah amat sama om - om!!" ucap Adel sambil bergidik ngeri membuat zahra semakin ingin menggoda adiknya. "Apalagi dia seorang direktur tua, berbadan gemuk, pendek ,rambut bo___" "Cukup!! Geli tau denger nya hihhh!" potong Adel namun tanpa sadar zahra malah tersenyum miring. "Kenap?enak kan duit nya banyak dan mereka udah berpengalaman" ucap zahra sambil menekan kata terakhir "Heh!! ya kali lah seorang Adelia putri yang cantiknya melebihi lady gaga, massa iya harus sama om buruk rupa, yang ada tuh aku nikah nya harus sama appoh namjoon!!! " ucap Adel dengan suara lantang membuat zahra harus menutup kedua telinganya karena suara Adel yang cukup keras. "Hihh narsis banget lu dek! " "Yeeh emang fakta!" "Sama kakak aja kamu kalah!" "Haaa...eummm!" Adel kehilangan kata - kata karena memang benar di banding dirinya zahra masih lebih cantik, zahra yang melihat adiknya diam tidak dapat membalas pun terkekeh geli. "Yang ngaku melebihi lady gaga, sama kaka aja kalah" ucap zahra bercanda "Ihh kakak! tau ah sebel !!" Ucap nya lalu menyantap makanannya dengan brutal "Haha...udah makannya pelan pelan nanti kesedak " nasihat zahra saat melihat Adel yang memasukkan nasi ke dalam mulut tanpa henti, sedangkan Adel tidak menghiraukan ucapan sang kakak dan terus memakan sarapannya dengan cepat, zahra yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya lalu mereka makan dalam diam. "Dek kakak duluan ya! " Pamit zahra setelah ia selesai sarapan "Gak sama aku aja kak?" tawar Adel, mereka hanya memiliki satu buah motor scoopy berwarna merah. "Enggak usah, makasih kakak naik ojol aja! " tolak zahra halus lalu Adel pun menyalimi tangan kakaknya. Dan disini lah zahra sekarang, berdiri di depan sekolah barunya dengan perasaan yang luar biasa bahagia, zahra melangkahkan kakinya memasuki area sekolah yang ternyata sudah banyak murid - murid yang berdatangan, zahra terus melangkahkan kakinya menuju kelasnya dengan wajah menunduk malu dan ingin bersikap sopan, padahal orang yang ada di lorong tidak terlalu peduli. Setelah zahra sampai di depan kelas, zahra pun masuk namun tiba - tiba saja ada suara tarikan seseorang yang sangat zahra rindukan. "Araaaaaaaaa!" teriak seorang perempuan berperawakan tinggi dan bersuara cempreng seraya memeluk zahra erat. Dia Arin, sahabat satu komplek nya zahra dulu, mereka dari kecil sering bermain bersama, namun setelah mereka Smp Arin pindah ke komplek sebelah, Arin adalah satu - satunya teman zahra dari kalangan atas namun Arin baik dan tidak sombong bahkan Arin menganggap zahra seperti saudara. "Rinh...Aku sesak!"ucap zahra dan Arin langsung mengurai pelukannya "Hah!...Kamu sesak kenapa!?sakit lagi?!"tanya Arin sambil memegang kening zahra dengan wajah khawatir ' kamu meluk aku terlalu erat' Batin zahra "Enggak kok, aku gak papa"ucap zahra yang tidak tega saat melihat wajah Arin. "Lha? Terus tadi sesak kenapa!?"tanya Arin menuntut yang mana membuat zahra kikuk "Eh...eumm itu___" "Kenapa ra?"potong Arin "Haah enggak ada apa apa Arin, aku baik baik aja!" "Hmm...syukur deh kalo kamu gak papa "ucap Arin sambil menghela napas lega "aku khawatir banget tau sama kamu pas aku tau kamu sakit, dan aku seneng banget karena bisa satu sekolah lagi sama kamu!!! "ucap Arin menggebu dengan wajah yang terlihat sangat bahagia sambil memeluk zahra rindu. ' Arin ternyata belum berubah' Sudah tiga tahun mereka tidak bertemu, namun mereka tidak putus kontak, tapi tetap aja tiga tahun bukan waktu yang sedikit, namun zahra senang Arinnya masih Arin yang dulu. "Kamu duduk di samping aku ya, aku mau cerita pas MOS!"ucap Arin sambil menuntun zahra ke bangku yang ada di samping kanannya yang terletak di barisan ke dua dari samping kiri jajaran ke tiga, sengaja Arin kosongkan khusus untuk zahra. "Nih ya ra, wakil ketos nya ganteng banget!! " ucap Arin mulai bercerita saat mereka sudah duduk di bangku masing - masing "Terus ya ra, pemimpin kelompok aku juga enggak kalah ganteng lho!! " ucap Arin lagi "nama nya itu kak sadewa aku suka bingits sama dia, udah ganteng, ramah, baik mudah senyum lagi!!! " Arin hampir sama seperti Adel suka banget ngebahas cowok ganteng namun bedanya Arin akan serius jika urusan belajar. "Terus ada lagi Prince charming nya sekolah namanya kak Bara, tapi dia tidak terlalu banyak bicara, terus mukanya itu datar banget," zahra hanya diam menyimak apa yang Arin ucapkan. "Kak dewa!aahh!"Arin menjerit tertahan dengan tangan yang di letakkan di ke dua pipinya. Mereka pun bercerita ralat hanya Arin dan zahra yang menjadi pendengar yang baik sampai bel tanda upacara bendera akan di mulai berbunyi.

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN