Lagi-lagi, hari ini Senja menghabiskan waktu malamnya dengan menggambar. Duduk di atas kursi meja sudut dalam kamarnya, menghadap jendela yang terbuka, sambil menikmati secangkir coklat panas. Ah, rasanya … bagai surga dunia dalam keheningan. Tenang, dan damai. Apalagi, ditemani dengan langit malam yang cerah, bertabur benda langit berkilauan. Seakan memberi kesan indah di tengah luka yang tertinggal. ‘Kamu kuat, Jingga. Setidaknya … lakukan itu untuk dirimu sendiri. Apapun yang terjadi suatu hari nanti, kamu gak boleh nyerah. Semua pasti akan terlewati, dan kembali baik-baik saja. Akan ada pelangi, setelah badai menerjang. Tetap terlihat tegar, walau nyatanya kamu rapuh. Karena mereka yang membencimu, tidak akan peduli dengan apa yang sudah kamu lewati selama ini.’ Sederet kalimat