Dengan rasa bahagia Ela mengemudikan mobilnya menuju kediaman rumah mertua Danish. Padahal mereka bukan keluarga, namun tetap saja, kalau sudah menyangkut Danish, ia tidak akan pernah menyerah untuk menarik perhatian pria itu. Mobil pun tiba di halaman pekarangan rumah mertua Danish tepat waktu. Setelah mematikan mesin mobilnya, Ela segera meraih beberapa tas canvas berisi buah tangan untuk keluarga Danish dan juga mainan untuk Diyah. "Tante Ela!" Ela menoleh kebelakang, Diyah berjalan ke arahnya. Dengan cepat Ela segera menutup pintu mobilnya. "Assalamu'alaikum cantik." "Wa'alaikumussalam. Tante.. " "Wah, Diyah rapi banget. Memangnya mau kemana?" "Diyah mau-" "Ada perlu apa kemari?" Sontak Ela dan Diyah menoleh ke samping, Danish datang dengan raut wajah datar dan merasa tak h