28. Keputusan Steve

2303 Kata

Saat panggilan video Elena tersambung yang pertama kali dia lihat bukanlah wajah Steva melainkan seorang wanita yang juga Elena kenal. "Hai, Elena." Dia melambaikan tangan, tersenyum begitu lebar dengan mata secerah langit pagi di sana. "Ada apa, mau bicara sama Steve?" Elena yang sejak tadi sedih, kini tambah nyesek. Dia melihat Vanesa yang sedang menggunakan jubah mandi, sepertinya berada di sebuah kamar. Apa dia mengunjungi Steve ke Prancis? "Ah, i-iya. Ada sedikit yang mau aku bicarain." Berusaha menyunggingkan senyum, meski sekarang hatinya benar-benar seperti ditikam. Harusnya Elena tidak memiliki rasa ini, tapi semua tumbuh seiring berjalannya waktu. Padahal Steve sudah jauh di sana, bukankah akan lebih mudah melupakannya? Tidak, Elena malah sering merindukan. Kendati saat Steve

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN