Hari ini suasana lebih ramai dari biasanya. Pasalnya, Alpa berkunjung tadi pagi. Entah kenapa pirasat Rea jadi tidak menentu. Ada rasa khawatir yang entah karena apa. Seharian ini pun yang dilakukannya hanyalah berada dibawah ketiak Danis, memeluknya dan sedikitpun tak ingin lepas sekalipun Danis ingin ke kamar mandi.
“Aku nggak mau.” Teriak Rea pada Danis karena meminta untuk melepaskannya sebentar saja sebab ia ingin buang air kecil. Danis menghembuskan nafasnya kasar.
“Ya udah kamu ikut kedalam, mau?” tanya Danis. Rea menggeleng, ia yakin akan muntah bila ikut ke dalam. Dengan berat hati akhirnya dilepaskannya juga pinggang Danis yang menjadi sasaran pelukannya itu.
“Tunggu sebentar wife.” Danis mengecup bibir Rea sebelum dirinya masuk ke toilet.
Lima menit berlalu dan itu lama menu
