**54 itu Seket papat

1144 Kata

Setelah acara pertunangan kini Luna duduk bersama sang kakak di depan teras rumah sambil menatap para karyawan dari wedding organizer yang sedang merapikan tenda. Luna Hela nafas lega sambil sesekali tersenyum, sementara Juna menatap lurus ke depan sambil sesekali melirik sang adik. Sejujurnya Luna pun tak menyangka bahwa dia akan melangkah sejauh ini dalam jangka waktu yang begitu cepat. Meski sebelumnya banyak hal yang menjadi pertimbangan, tapi apa yang telah dilakukan yang dikatakan Gio untuk meyakinkan Luna menjadi alasan utama Luna bersedia menerima Gio sebagai calon suaminya. "Luna engak nyangka bisa sampai pada tahap seperti ini dalam jangka waktu sedekat ini lho Mas." Aluna berkata sambil merangkul Juna selalu bersandar pada bahu sang kakak. "Gimana rasanya?" tanya Juna. Luna

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN