"Ayah??" tanya Gama sarkas. "Itu.." Belum sempat Desi membalas, pintu gerbang di depan mereka terbuka dan terlihat satpam yang akan mengarahkan mobil Gama untuk memasuki halaman rumah itu. "Kamu harus jelaskan apa maksudnya!" perintah Gama dingin yang bisa membuat bulu roma Desi merinding dan dengan gugup menggigit bibirnya sendiri. "Ki-kita masuk dulu kak. Nanti Kakak akan tahu sendiri maksudnya." Gama masih terdiam dengan rahang mengeras dengan masih menatap Desi tajam. "Om dhanten.. Ayo macukin mobilnya.. Gallra tanen cyama ayah dan allriana!!" ucap Gara antusias tanpa tahu suasana mencekam yang terjadi saat ini. Dengan mengeratkan pegangan pada kemudi mobilnya karena ucapan Gara yang mengatakan 'kangen' pada yang Gama yakin si pemilik rumah dan pastinya berjenis kelamin pria, Gam