Suapan Maut

1390 Kata

Ekspresi Respati memang berubah serius semenjak Amaya mengambil duduk tadi. Maklum saja, pembicaraan ini mengenai bisnis yang begitu berharga. Amaya mencoba diam memperhatikan setiap perkataan Respati. Meski sesekali wanita itu tetap membatin. “Saya tau, villa saya ini pasti mempunyai kekurangan. Tapi tolong nanti beri ulasan yang baik-baik saja. Bukannya apa-apa, kembali lagi pada tujuan kita melakukan siaran langsung ini. Untuk memperbaiki citra REST’Villa bukan? Saya rasa kamu cukup mengerti tanpa harus mendengar penjelasan panjang kali lebar dari saya.” ‘Baru dengar penjelasan, tapi udah se-engap ini. Apalagi nanti pas pelaksanaan? Mau pingsan aja ya Tuhan..’ keluh Amaya dalam hati. Tak berhenti disitu saja. Selain mengeluh, dengan gilánya Amaya malah membatin yang tidak-tidak. ‘In

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN