Persahabatan

1065 Kata

“Plis, Om. Jangan!” Beby memohon berusaha mencari perdamaian. “Kau akan mendapatkan yang lebih dari ini jika lain kali tidak mau menurutiku. Lihat saja nanti! Dasar anak tidak tahu diri!” Om Joe menunjuk-nunjuk muka Findy dengan kemarahan yang meluap-luap. Matanya memerah dan nafasnya tersengal. Setelah itu ia pergi meninggalkan halaman rumah dengan mulut yang masih mengumpat-ngumpat kasar. “Fin,” panggil Beby sembari meraih pundak Findy. Findy menangis sesenggukan. Kepalanya terus tertunduk. Beby meraih kepala Findy dan membawanya ke pelukannya. “Fin, kita semua bersama elo, kok. Jangan nangis. Lo harus kuat.” Beby berusaha memberi ketabahan. Ia sudah sangat paham dengan sifat ayahnya Findy yang sepertinya memiliki kelainan, suka marah-marah tanpa alasan yang jelas. Findy sering menye

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN