Tumpahan Amarah dan Duka

1173 Kata

Sesaat mata hijau Willow melebar, memandang Lonan dengan murka. Bukan hanya Ellie, dia juga tidak menyangka, Lonan yang biasanya menuruti semua keinginan Willow, seperti anjing setia, sekali ini berani untuk 'menggigit tuannya'. Gerakan Lonan itu adalah angin segar untuk Ellie. "Pohon Yang Mulia! Saya rasa sekarang adalah giliran anda!" Ellie memulai dengan sindiran pedas. Status Willow sebagai puteri raja tidak pernah diakui oleh siapapun, dan Ellie sengaja menyebutnya dengan kalimat sopan. "Kau..." Willow mengibaskan tangan, membebaskan diri dari cengkeraman Lonan, tapi Ellie tidak memberinya kesempatan untuk kembali mengayunkan tangan. Ellie melangkah mendekatinya, sampai pada jarak tidak memungkinkan bagi Willow untuk bisa menampar. Willow dengan otomatis mundur menjauh, namun baru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN