Ivy menelan makanannya sudah dengan sangat hati-hati, tapi tetap saja lehernya kembali sakit. Bubur yang ada di mangkuk baru berkurang separuh. Tadi pagi padahal tidak senyeri ini. "Tidak enak?" tanya Matteo, saat melihat Ivy meletakkan sendok. Ivy menggeleng. "Sakit." Ivy mengucapkannya tanpa suara. Hanya satu kata saja mudah di mengerti. "Obat?" Ivy menggeleng, dan mengambil buku. [Aku baru meminum pereda nyeri dua jam lalu. OD] "Vero?" [Jangan! Ini sudah malam. Kasihan] "Tidak masalah." Matteo meraih ponsel di meja memanggil Vero. Panggilan singkat dalam bahasa Italia yang cepat. [Apa dia tinggal di dekat sini?] Matteo mengangguk. Ivy ingin tahu dimana letaknya, tapi nyeri lehernya tidak tertahankan lagi. [Aku ingin berbaring] Matteo langsung bangkit, dan mengulurkan tangan