Lonan terlihat jauh lebih baik, dari pada saat terakhir Ellie melihatnya. Bajunya rapi, kemeja putih dengan blazer biru tua. Wajahnya terlihat bersih karena cambangnya licin tercukur. Raut mukanya juga lebih segar, meski tersisa lingkaran hitam di bawah mata. Yang paling melegakan, dia berdiri tegak, tanpa setitik aroma alkohol. Dia dalam keadaan sadar seratus persen, tidak mabuk. "Apa maumu?" Ellie tidak bisa menahan lidahnya. Sebenarnya Ellie mengerti jika bukan haknya untuk bertanya. "Ingin bertemu dengan...." Tangannya terangkat menunjuk Raven. "Untuk apa?!" Raven seolah baru saja menemukan suara. Dia menatap Lonan dengan wajah dingin, atau berusaha untuk tidak peduli. Ellie kembali membenci Lonan karenanya. Raven sedang berpura-pura baik-baik saja. padahal jelas dia terluka begit