"Gimana kalau besok minggu kita jalan-jalan aja?" usul Beha pada Jennie setelah tangis Jennie reda dan mereka berdua udah nggak pelukan lagi, sementara kepala Jennie bersandar di pundak Beha. "Mau jalan kemana emangnya?" "Ikut aja deh, biar surprise," ucap Beha penuh teka teki. Jennie senyum. Senyum pertama setelah dia galau nggak karuan barusan. "Ya udah, ngikut aja." "Jangan sedih lagi ya." Beha memberanikan diri mengusap puncak kepala Jennie. Jineen senyum. Senyum pertama sejak keluar dari klinik Dokter Dio. "Hem...tergantung." "Tergantung? Kan padahal ga ada tergantung, adanya kan tergandeng." Sejenak Jennie mencerna ucapan Beha. "Trek gandeng kali itu!" Jennie menggeplak lengan Beha. "Jayus!" seru Jennie, tapi dia ketawa. Beha nyengir, mengusap lengannya. "Boleh