"Tidak maslah kan kalau aku menceritakan yang sebenarnya, toh ini anak juga sahabatnya kan!" Radit bermonolog sendiri dalam hati. "Bagaimana Dit, apa yang ingin kau sampaikan tentang sahabat ku itu?" tanya Bunga yang kini sudah merasa penasaran dan mulai tak sabaran untuk menunggu cerita Radit. Mengingat ia juga harus segera pergi dari cafe itu. Radit menarik nafas dalam dan sudah bulat memutuskan untuk menceritakan tentang Inges pada Bunga. "Mungkin agak sedikit lancang kalau aku yang harus bercerita tentang ini pada mu, tapi sungguh aku juga bingung harus memulainya dari mana." Radit mulai membuka sesi pembicaraannya. "Ya sudah mulai saja dari mana yang kamu bisa ceritakan. Karena aku juga harus bergegas pergi dari sini!" desak Bunga. "Baiklah, untuk saat ini sahabat mu yang be