Siap-siap tahan napas. * -40- Bunyi sesuatu beradu dengan pekarangan terdengar silih berganti. Batu-batu kecil yang dilemparkan oleh Galang itulah yang menjadi penyebab suara tersebut. Pria muda berambut tebal itu tengah duduk menyandar ke tiang penyangga teras, kakinya terjulur di lantai dan ditempelkan ke punggung Hendri yang duduk di hadapan. Bayu dan Fathan yang duduk di kursi tampak terkantuk-kantuk. Beberapa kali mereka kedapatan tengah menguap. Mata pun sudah memerah, tetapi tetap memaksakan diri untuk terjaga. Hendri menggosok-gosok tangan kemudian menempelkannya ke pipi. Udara dingin yang menusuk membuat tubuhnya terasa membeku. Walaupun mereka sudah dibekali satu termos kopi dan kudapan, tetapi tetap saja terasa kedinginan. Galang membuka sarung tangan sebelah kiri dan
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari