Suara ketukan jari seperti sebuah irama yang berpacu dengan pikiran Angga. Bayangan tentang Bella kini memenuhi kepalanya dan membuatnya kesal ketika Bella mengatakan jika dia tidak memiliki perasaan apapun kepadanya. “Angga, bengong aja!” ucap Laras yang masuk ke dalam kamar putranya. “Mamah main masuk aja, ketok pintu dulu bisa, kan?” Laras mendelik lalu duduk di atas ranjang. “Mamah pikir kamu udah pulang, lagian ngapain bengong di kamar sendirian, ntar kesambet loh!” “Mah, Ayahnya Bella nyuruh aku bawa Mamah dan Nenek ke rumahnya.” “Serius, ayo. Jangan sampai kita keduluan cowok lain yang mau ngelamar Bella!” Mendengar antusiasnya Laras membuat nyali Angga menciut seketika. Ia takut Laras dan Uti tidak akan setuju jika mereka mengetahui kalau Bella seorang janda. “Tapi Mah, Bell