Zefanya bagaikan seorang itik yang nyasar ke dalam kawanan angsa. Setiap hal yang dilihatnya begitu mewah dan cantik, terutama ... Katya. Ah, entah ke mana Zefanya yang selalu percaya diri dan selalu menegakkan bahu dalam keadaan apa pun. Sekarang, dirinya yang dulu benar-benar lenyap tertelan waktu dan keadaan. Ia merasa begitu tak pantas. Zefanya memilin jari di bawah blouse-nya. Seharusnya, jika tahu Nathan membawanya pergi untuk mengadakan makan malam antara keluarganya dengan keluarga Katya, Zefanya beralasan saja ada urusan mendesak yang membuatnya tidak bisa pergi. Sekarang, ia terjebak dalam keadaan yang membuat hatinya menjerit kesakitan. "Zefanya, Sayang. Ayo, sini duduk di samping Ibu." Zefanya tersenyum tipis pada Tiara yang merangkulnya dengan hangat. Satu sisi dia juga b