4

1143 Kata

4 "Waaaah pasti dapat rejeki ini." Lik Sutinah menatap wajah Nurul yang berseri-seri sambil senyum-senyum. "Iya Bu Lik, ketemu calon imamku." "Waaah beneran?" "Bener!" "Alhamdulillah, akhirnyaaaa kesampaian juga punya calon imam, nggak kamu ajak main ke sini?" "Dia nggak mau." "Maksudnya?" "Ya nggak mau sama aku, Bu Lik." "Ya Allah Ruuuul, kamu ini ngomong kayak orang gak nyambung, Bu Lik kadung senang, ternyata calon imam halusinasi." "Ck, Bu Lik ini gimana, ini nih bakal calon imam beneran, cuman hatinya belum tergerak sama aku, gitu loh." "Iya wes terserah kamu, Bu Lik bisa pusing dengar omongan kamu yang gak jelas." Sutinah meneruskan langkah menuju dapur karena ia terlanjur berjanji pada mbakyunya yang ingin dimasakkan soto ayam kampung buatannya. Sedang Nurul menuju kamar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN