Ancaman Tak Main-main

1617 Kata

“Aku mau ikut Uncle!” Seru Felora yang tidak mau jauh dari Halim. Setelah sarapan bersama, lalu Kikan memandikan Felora dan Halim barulah pakai kamar mandi, melihat Halim rapi, Felora yang sedang main curiga Halim akan pergi. Kikan paling susah membujuk jika menyangkut ‘Uncle dokter’, mereka semakin lengket, tidak bisa dipisahkan. “Uncle mau jemput Oma, cuman sebentar. Felo tunggu di sini sama Bunda.” Bujuk Kikan. “Benar, Uncle ndak lamaa?” tanya Felora. Halim tersenyum, mengusap pipi gadis kecil itu, “iya benar, sebentar aja.” “Datang lagi?” tanyanya polos. Kikan sampai terkekeh, “ini kan rumah Uncle, ya pasti pulang lagi ke sini.” “Oh iya, Felo lupaaa!” Felora menyengir. Barulah mau sedikit menjauh. Halim menatap Kikan, “mau sekalian saya ambilkan sesuatu dari rumah Oma?”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN