Bandung menyimpan banyak kenangan. Sebagai orang Jakarta yang kuliah di salah satu kota mode-nya Indonesia ini, hampir sepuluh tahun lalu, dirinya mengalami culture shock. Perbedaan yang paling terasa adalah soal bahasa.
Kelasnya didominasi oleh orang Sunda yang tidak mau repot-repot mengobrol menggunakan bahasa Indonesia. Laki-laki itu dengan penuh kesadaran, memilih untuk menarik diri dari perkumpulan. Bukan karena tidak mau belajar, tetapi bagi dirinya yang baru pertama kali tinggal di daerah ini, berbaur adalah hal yang cukup sulit.
Beruntung, hal tersebut tidak berlangsung lama. Seiring berjalannya waktu, Dirga dapat menemukan beberapa teman yang mau memaklumi keterbatasannya dalam berbicara bahasa Sunda. Teman sekelas secara luas pun mulai terbuka terhadap mahasiswa-mahasiswa yan
