Vanessa tidak mau membuang waktu untuk menunggu di mobil. Selain untuk menghindari teriknya matahari, perempuan itu juga sudah tidak sabar untuk menggerutu kepada Pratamada—tersangka yang telah membocorkan rencana perjalanannya. Belum sampai dering ketiga, Mada sudah menjawab teleponnya. Menyapa sang adik dengan nada ceria. Terdengar tanpa beban sama sekali. Hal itu tentu saja membuat Vanessa semakin kesal. "Abang, kenapa Abang bocor banget, sih, jadi orang?" Vanessa langsung menodong sang kakak. Berharap kakaknya itu mengerti bahwa dirinya tidak suka ada yang ikut campur dengan urusan percintaannya. Dia kantornya, Mada tertawa. Laki-laki itu sudah memprediksi akan mendapat telepon berisi omelan seorang Tri Vanessa Asmawarman. Dia tahu bahwa sang adik tidak suka berurusan dengan masa