“Yakin, Ca?” Mada menatapnya dengan tatapan penuh selidik. Perempuan itu mengangguk cepat-cepat, berkali-kali. Berharap bahwa dengan begitu, kakaknya akan percaya. Dia tidak tahu apakah mereka bisa dikatakan mempunyai hubungan atau tidak. Park Richard mengjaukan syarat supaya kerja sama mereka tidak berakhir akibat perbuatannya yang dengan semena-mena menyentuh laki-laki itu. Namun, pada akhirnya dia mengetahui bahwa laki-laki itu memiliki maksud tertentu terhadapnya. Bahkan sang klien tak merasa tersinggung sama sekali. Hah! Vanessa mengeluh dalam hati. Mengingat kejadian itu membuatnya seperti naik roller coaster. Ada saat untuk dirinya merasa kesal atas kelakuan laki-laki itu. Kadang-kadang juga merasa bersalah, karena sudah melontarkan kata-k********r yang sangat menyakitkan. Bah