Bagian 23

750 Kata

"Baru pulang, Ca?" Vanessa mengangguk setelah merebahkan tubuhnya di atas sofa panjang, di hadapan sang kakak tertua. Matanya terpejam, meresapi lembut dan empuknya sofa yang dia tiduri saat ini, setelah seharian duduk di atas 'kursi panas' ruang kerja. "Besok ambil cuti aja. Kamu masih banyak jatahnya, kan?" ujar Mada. "Belum pernah kamu pakai." Vanessa mengembuskan napas dengan kasar. Jika bisa, dia sudah mengambil cuti sejak beberapa minggu lalu. Tanpa harus disuruh. Sayangnya, pekerjaan di hotel terlalu banyak. Ditambah lagi, dirinya juga belajar berbagai hal yang berkaitan dengan perusahaan garment. Termasuk menpelajari perusahaan yang akan dia masuki nanti. Fucked up, pikirnya waktu menemukan berbagai kejanggalan yang dilakukan para petinggi di perusahaan itu. Dia bahkan tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN