Bab.22 Jebakan Buaya

1737 Kata

"Abang sudah makan?" tanya Freya ke suaminya yang baru saja pulang. ''Sudah, tadi di rumah sakit." Perlahan Ibra naik ke tempat tidur dan mencium kedua anaknya yang tertidur pulas. Senyum di bibirnya merekah lebar melihat buah hatinya yang semakin menggemaskan. Langit yang pendiam dan Jingga yang galaknya minta ampun. Mereka kembar, tapi punya sifat yang berseberangan "Bang …" panggil Freya yang sedang duduk di sofa sambil menunjukkan sesuatu di layar ponselnya. ''Apa?" tanya Ibra melangkah mendekat, lalu duduk di samping istrinya. "Jangan bilang ini peringatan untuk Arya Prayoga yang tadi pagi Abang maksud?" Melihat tawa kekeh suaminya sudah cukup menjawab pertanyaan Freya. Dia menggeleng pelan, kalau terus saling balas begini bukankah kisruh mereka justru akan semakin menjadi. "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN