BAB 33: THE GUARDIAN

2300 Kata

Agung berdiri dari bangku taman yang sedari tadi ia duduki, menghangatkan tubuh dengan sinar mentari pagi. Seulas senyum tercetak di wajahnya, puas dengan pekerjaanya merusak nama sendiri. Ia sudah terlalu muak dengan drama yang dimainkan Astrid, Handoko pun Fandhi. Ia bahkan tak peduli jika rencananya akan membuatnya jatuh bersama mereka. Agung melangkah tegap, rasa nyeri di tulang rusuknya tinggal sesekali saja hadir, tak terlalu mengganggu seperti sebelumnya. Jika kondisinya terus membaik, dokter bilang tiga hari lagi ia bisa mengusaikan perawatan. “Pak Agung?” sapa seorang pria yang Agung kenali suaranya. Pria itu ada di balik punggungnya. Perlahan, Agung menoleh. “Oh, Henry,” gumamnya malas. “Bapak di sini?” “Kenapa? Lo mau berkoar-koar kalau gue di sini? Sekalian bilang maj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN