BAB 37: ANCAMAN LAINNYA

1817 Kata

Andra mengangkat Diana, naik ke atas ranjang, duduk di sana tanpa melepas rengkuhannya pada sang istri. “Kenapa, istriku?” “Abang kenapa ga bilang mau ke sini?” tanya Diana, sengau. “Emang aku ga boleh ke sini?” “Bukan gitu.” “Kan kamu bilang kangen, jadi aku ke sini.” Diana mendengus seraya mengerucutkan bibir. “Kenapa? Salah ya?” “Ga salah sih. Diana aja yang masih parno soal serangan tempo hari. Ditambah tadi Mas Agung ada di sini. Diana pikir Abang penyusup.” “Agung? Di sini?” “Di Bali maksud Diana. Tadi nyamperin ke lokasi foto, ngajak ngobrol sebentar.” “Terus kamu iyain?” “Soalnya dia bilang terakhir kali gangguin Diana.” “Dan kamu percaya?” Diana menaik turunkan bahunya. Memberengut lagi. “Harusnya aku yang manyun!” ketus Andra. “Kan Diana yang kange

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN