"Sherly, Tante ke toilet sebentar ya. Kalian tetap di sini, tunggu Tante." "Baik Tante." Melihat Vinda semakin menjauh dari tempatnya Sherly menoleh ke arah Seto yang tepat berada di sampingnya masih dengan belasan tas di kedua tangannya. Pria yang biasanya selalu memasang ekspresi dingin dan acuh tak acuh, tetapi sekarang tampak tak berdaya dan begitu kasihan. "Apa yang kamu lihat?!" sergah Seto menyadari tatapan Sherly. "Belum puas membuat saya harus membawa barang-barang tidak berguna ini?" Sherly berdecak melihat Seto yang malah menyalahkan dirinya. "Tante, kenapa kembali?" Sherly sengaja bertanya seolah-olah sungguh ada Vinda di sana. Seto yang tidak tahu langsung berbalik. "Mamah, Seto tidak bermaksud seperti-itu ...." Kalimatnya seketika tertahan saat menyadari tidak ada