40. Pulang Naik Taksi

1108 Kata

Sherly melepas jas dokternya dan segera memakai hoodie bersiap untuk pulang. Bisa dibilang hari ini berjalan lancar seperti biasa, tidak ada yang berbeda, setiap tugas dan kepercayaan yang diberikan untuk menangani pasien dilakukan dengan baik. Tidak ada yang berbeda? Entah kenapa Sherly malah mengingat momen makan siang tadi bersama Seto di ruangan pria itu. Ya. Jika dipikir satu-satunya yang membedakan hari ini dengan hari-hari sebelumnya adalah makan siang bersama. Sherly menggelengkan kepala. "Kenapa aku malah mengingatnya. Tidak penting sama sekali!" Setelah sampai di depan Sherly langsung mencari di mana taksi yang dipesannya. Namun sepertinya taksi tersebut masih dalam perjalanan. Dia pun hanya berdiri di depan rumah sakit sambil memainkan ponselnya. Pada saat itu, Dimas,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN