Dilain tempat rino duduk termenung di ruang pribadinya dia mengingat ucapan fransis bahwa dia akan menikahi sonia mendadak hatinya terasa ngilu tapi rino tidak pernah menyalahkan fransis karena dialah yang menyimpang mencintai sahabatnya sendiri. Dering ponsel menyentakkan rino dari lamunannya diapun menjawab telvonnya.
"dengan dokter rino disini". Jawabnya tak bersemangat.
"ada apa dengan suaramu itu". Ucap seorang diseberang telvon. Rino menjauhkan telonnya saat mendengar teriakan orang itu atau dia akan mengalami penulihan telinga. Rino sangat mengenali ini sebagai suara teman lamanya'yamato mizuki'.
"kenapa kebiasaanmu membuat telingku tuli tidak hilang sampai sekarang". Balas rino kesal.
"terserah apa katamu' tapi sebaiknya kau datang kesekolah kita dulu' kau harus menolong keksihmu yang sekarat". Ucap yamato mizuki cuek. Rino mengerutkan keningnya mendengar nama yamato menyebut nama'kekaih' otaknya langsung mengingat satu nama'fransis' karena yamato tau bagaimana perasaan rino terhadap fransis sejak dulu.
"aku kesana". Ucapnya kemudian rino langsung menutup ponselnya. Sementara itu yamato mizuki masih memperhtikan wajah fransis yang masih belum sadarkan diri.
"kau sangat sempurna sebagai seorang pria frans' tapi apa yang mebuatmu bisa pingsan ditempat ini pula". Pikir yamato tak mengerti. Tak lama kemudian yamato melihat mata fransis yang perlahan terbuka yamato masih memperhatikan fransis yang terlihat menahan sakit.
"kau sudah bangun". Tanyanya. Fransispun mengalihkan perhatiannya keasal suara' fransis dapat melihat yamato yang mentapnya bingung perlahan fransis mulai bngkit namun ternyata jantungnya masih terasa nyeri hingga diapun memegangi dadanya dimana letak jntungnya berada' yamato merasa panik melihat fransis yang terlihat seperti kesakitan.
"kau kenapa frans?". Tanya yamato. Fransis mendongakkan pandangannya dia melihat yamato yang terlihat panik dan khawatir padanya.
"hn". Yamato terbelalak dia bahkan seolah lupa cara menutup mulutnya mendengar jawaban fransis yang sama sekali tidak dimengerti olehnya' bukankah dia berniat baik pada fransis namun jawaban fransis sungguh membuatnya merasa bodoh.
Uhuk...uhuk....
Fransis membekap mulutnya dengan tangannya saat terbatuk dia dapat merasakan rasa anyir dimulutnya' fransis dapat melihat cairan berwarna merah pekat yang tertinggal ditangannya fransis kembali merasakan nyeri hebat dijantungnya membuatnya meringis kesakitan tangannya terus memegangi dadanya lalu memanatap yamato dengan tatapan memohon seolah dia ingin berkata'tolong aku'. Yamatopun terkejut dengan kondisi fransis yang terlihat begitu mengenaskan.
"frans' tenanglah.. kau harus tenang sebenarnya kau ini kenapa?". Tanya yamato panik serta khwatir melihat keadaan fransis yang terlihat sangat tersiksa. Belum sempat fransis menjawab pintu uks sudah dibuka dengan keras' yamato dapat melihat sosok rino yang menatap fransis dengan tatapan takut khawatir jadi satu.
"rin". Panggil fransis lemah. Rino segera berlari kearah fransis kemudian langung memeluknya seolah tak perduli dengan cinta terlarang yang dia miliki untuk fransis.
"aku disini frans'kau akan baik –baik saja". Ucap rino mencoba menenangkan fransis. yamato hanya bisa melongo dengan aksi rino yang seenaknya memeluk fransis' setelah itu rino melepaskan pelukannya pada fransis dan memandang fransis lembut.
"apa yang terjadi?' kenapa kau sampai begini?' apa kau tak mendengar peringatan dariku?". Tanya rino bertubi-tubi.
"aku hanya sangat marah pada satosi karena mencoba melecehkan sonia' dan aku kesini untuk menghajarnya". Jelasnya. Lalu dia menatap rino.
"setelah itu aku merasa dadaku sangat sesak dan sangat sakit'bahkan baru saja aku batuk darah". Tambahnya sambil menunjukkan telapak tangannya yang ternoda dengan darah. Rino merasa sungguh miris melihat keadaan fransis yang sungguh mengenaskan kemudian dia kembali memeluk fransis.
"jangan terlalu difikirkan itu tidak baik untuk kondisi jntungmu'sonia akan baik- baik saja'kau sakit frans dan sakitmu parah". Ucap rino masih memeluk fransis dia mencoba menenangkan pemuda itu.
"hn' tapi..aku bukanlah perempuan".ucap fransis yang sangat tidak nyaman dengan perlakuan rino yang terlalu berlebihan menurutnya' mengerti maksut ucapan fransis rinopun segera melepaskan pelukannya dan memasang wajah cemberut.
"istirahatlah' dan ingat jangan mudah terpancing emosi aku akan menunggumu diluar". Perintah rino.
"hn' buatkan aku puisi rin". Pinta fransis.
Eh....
Rino memekik dalam hati namun diapun akhirnya menurutinya.
"baiklah". Ucap rino. Kemudian fransis kembali membaringkah tubuhnya.
"kau berkata kau tidak akan bisa bersamaku'telingaku terasa tuli seketika'dadaku terasa sesak'seolah aku tidak bisa lagi bernafas'aku tidak ingin mendengarnya'aku tidak mau'aku tidak mau kau meninggalkanku'kau terlalu berarti untukku'tolong jangan katakan'karena sampai kapanpun bahkan sampai nanti aku mati'aku tetap mencintaimu'tidak bisakah kau sedikit membuka hatimu untukku'untuk cintaku padamu". Rino mengeluarkan segala isi hatinya setetes air mata jatuh dipelupuk matnya' hati fransis sedikit tersentuh mendengar curahan hati rino untuknya tapi tetaplah dia tidak bisa mencintai seorang pria mungkin hanya kata maaf yang bisa dia berikan pada rino' ekspresi rino menjadi sendu setelah mengungkapkan segala yang menyesakkan dadanya' tidak bisakah dia berharap bahwa fransis akan membuka hatinya untuk rino yang mencintainya. Rino selalu berjuang keras untuk menyelmatkan nyawa orang yang paling dicintainya' terkadang dia berfikir seandainya dia diciptakan menjadi seorang perempuan mungkinkah takdirnya akan berubah dan cintanya pada fransis tidak akan menjadi kisah cinta terlarang.
"kau juga berarti untukku rin". Ucap fransis. rino tersentak kemudian dia langung mendongak menatap fransis terlihat raut penyesalan diwajah rupawan itu rino juga dapat melihat kesedihan dimata fransis mungkin franisis merasa bersalah dan sedih karena tidak bisa membalas cinta rino. Desisan fransis membuat rino menoleh dan panik dia merasa bersalah karena sudah membuat pria yang dicintai kembali merasakan sakitnya.
"frans' tenanglah kau tidak perlu memikirkan apapun 'sonia akan baik-baik saja". Ucap rino menenangkan fransis. setelah memastikan fransis tenang rinopun meninggalkan pemuda itu dengan senyum lembut yang terpahat dibibirnya sementara itu fransis memandang rino dengan tatapan yang sulit diartikan.
"kisah kalian memang sungguh merepotkan". Ucap yamato yang melihat sepasang sahabat yang berbeda rasa itu' fransis mengalihkan perhatiannya pada yamato yang masih berdiri disampingnya.
"tapi kalau urusan sonia' kau serahkan saja padaku'kau tidak perlu khawatir'aku akan menjaganya karena itu tugasku sebagai gurunya'kau harus percaya padaku frans". Ucap yamato menyakinkan fransis. namun sepertinya fransis tidak menanggapi yamato bahkan tidak ada niatan untuk membuka mulutnya' yamato jadi bingung sendiri harus bagaimana ' yamato berfikir untuk kembali membuat kalimat untuk meyakinkan fransis namun dia urungkan niatnya saat dia mendengar jawaban fransis yang justru semakin membuatnya kesal karena fransis hanya ber 'hn'ria.
"baiklah ...aku anggap 'hn' mu yang tak jelas itu sebagai ia' sekarang kau istirahatlah diruang uks ini' aku yakin tidak ada yang keberatan kau istirahat disini'atau mungkin justru mereka senang ada pria setampan dirimu di uks ini' aku akan keluar". Pamit yamato. Namun lagi-lagi tidak ada jawaban apapun dari fransis .
"apa mungkin kau ini terbuat dari es". Batin yamato gondok selalu diabaikan oleh fransis diapun memutuskan untuk pergi kekelas. Fransis belum bisa memejamkan matanya ' sejujurnya dia merasa bersalah pada rino tapi hati fransis juga tidak bisa untuk berbelok dia tidak bisa mencintai rino meski apapun yang rino lakukan dan korbankan demi dirinya dia tetap tidak bisa mencintai sesama jenis. Waktu menunjukkan pukul 13.30 terdengar bel tanda usai sekolah murid-muridpun berhamburan keluar begitupun sonia' dia melangkah dikoridor dengan tenang sampai matanya menangkap sosok yang tak asing lagi baginya' sosok itu duduk sambil menyender pada tiang soniapun mendekati sosok itu.
"dokter rino". Sapanya setengah tak percaya. Rinopun langsung menegakkan tubuhnya lalu berdiri dan mensejajarkan dirinya dengan sonia yang lebih pendek.
"kenapa dokter rino ada disini?". Tanya sonia heran. Belum sempat rino menjawab pintu uks sudah terlebih dahulu terbuka dan menunjukkan sosok pria tampan rupawan namun sedikit pucat dia adalah fransis yang baru bangun dari tidurnya. Fransis berdiri sambil memegangi kepalanya yang masih tersa pusing hingga dia tidak menyadari kehadiran sonia yang memandangnya heran hampir saja fransis kembali terjatuh kalau rino tidak dengan sigap menangkap tubuh fransis yang limbung.
"kak fransis". panggil sonia terlihat khawatir. Fransis tidak menjawab panggilan sonia karena dia fokus pada sakit kepalanya.
"arrg". Fransis mengerang tertahan disaat rasa sakit yang bersamaan antra jantung dan kepalanya. Rino benar-benar dibuat cemas oleh keadaan fransis sementra sonia hanya bisa mematung dalam hati antara takut sedih panik semua bercampur jadi satu karena baru kali ini sonia melihat calon suaminya begitu rapuh. Sementara itu rino menoleh kearah sonia rino dapat melihat raut yang lebih cemas dari dirinya terhadap fransis.
"frans' kita kerumah sakit sekarang?". Tawar rino.
"hn' aku pulang saja". Tolak fransis. rino hanya menghela nafas melihat sikap keras kepala fransis yang membuatnya kadang frustasi.
"sonia kau bisa pulng sendiri?". Tanya rino pada sonia yang masih mematung.
"tapi...a—". Ucapan sonia terpotong oleh ucapan fransis yang menyebut namanya.
"sonia". Ucap fransis seolah baru menyadari kehadiran gadis itu.
"rino akan mengantarkanmu pulang ". Ucap fransis yang sukses membuat rino dan sonia terkejut.
"eh.....kenapa harus aku fransis". protes rino yang tak bisa menerima dengan keputusn sepihak dari fransis.
"hmmm' aku juga tidak mau diantar oleh dokter rino bagaimana kalu diapa- apain olehnya". Ucap sonia yang juga memprotes keputusan fransis. rino langsung melotot tajam pada sonia karena tak terima dicurigai oleh gadis itu.
"kau kira kau sexi asal kau tau aku sama sekali tidak tertarik dengan gadis yang tidak punya body sepertimu". Balas rino tidak kalah pedas. Sonia benar –benar tidak terima dengan ucapan rino yang senaknya mengomentari poster tubuhnya bahkan mulutnya seolah lupa caranya menutup.