SH - PROLOG

244 Kata
"Lo gila hah ngajak gue nikah?!" Yasmine memaki tanpa pikir panjang. Ia menarik Aldebaran menjauh dari keluarganya yang sedang berkumpul di ruang keluarga. Kini mereka tengah berada di tempat sunyi, di dekat kolam renang. "Lo mau nikah, kan?" "Enggak. Kalaupun iya jelas nggak sama lo. Bercanda lo kali ini nggak lucu sama sekali Al." "Terus sama siapa? Masih ngarepin pria tua itu?" "Al!" Yasmine semakin marah. Beginilah Aldebaran yang sebenarnya. Orang-orang mengenal Aldebaran sebagai pria yang sangat pendiam dan irit bicara. Tapi nyatanya Aldebaran yang Yasmine kenal tidak begitu. Al ini gila, menurut Yasmine. Intinya Al sangat bertolak belakang dari apa yang ia tampilkan pada orang-orang. "Tapi terserah lo, sih. Mau lo terima atau enggak lamaran gue, hidup lo nggak bakalan tenang. Dan gue yakin lo sama tuh pria tua juga nggak bakal dapat restu sampai kapanpun." Al menyeringai dengan sangat tampan kemudian meninggalkan Yasmine yang tak bisa berkata-kata di tempat sunyi itu. "Lo bener-bener nggak waras, Al!" ...  Yasmine benar-benar tidak tahu apa yang Al pikirkan. Bagaimana bisa sepupu yang juga teman baiknya itu melamarnya di depan keluarganya tanpa memberitahu dirinya lebih dulu? Hubungannya dan Al sangat jauh dari kata lamar-melamar. Jelas saja menikah dengan Al tak pernah ada di dalam list hidup bahkan pikiran Yasmine. Lalu kenapa Al melamarnya? Bukankah Aldebaran punya kekasih cantik dan dewasa yang merupakan tipe idaman Al?  Apa yang harus Yasmine lakukan sekarang? Apakah benar seperti yang Al katakan bahwa hidupnya tak akan tenang lagi setelah ini?  ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN