Kring! Aku terkejut saat mendengar suara jam weker. Lekas aku menarik bantal menutup telingaku tapi jam weker terus berbunyi sampai membuat telingku pekak. “Iyan,” teriakku. Suara serak-serak basah. Aku menyibak selimut lalu turun dari ranjang. “Iyan.” Aku kembali memanggilnya, mengucek matanya seraya melangkah keluar kamar, mencari keberadaan Zayyan sampai ke lantai dasar, lalu ke dapur. “Ada makanan.” Aku tersenyum melihat sepiring nasi goreng di atas meja. Segara aku mendekat dan melihat secarik kertas di pinggir piring. Assalamu’alaikum, Zawjati … “Dih, siapa ni Zawjati?” gumamku penasaran dengan nama Zawjati. Aku kembali membaca. Nasi goreng itu sarapan pertama untukmu. Habis makan jangan lupa cuci piring, lalu mandi, baru setelah itu boleh ke kampus! Gak usah takut kehabisan