4.Kencan Terpaksa

2065 Kata
Aku memperhatikan gerak gerik gadis di sampingku sambil mengulum senyum.Wajahnya bertekuk dengan bibir mengerucut.Aku sampai merasa gemes sendiri "Kita mau kemana sih?"tanyanya jutek "Kencan"kataku santai "Yang benar aja,siang bolong gini?" "Kita bisa cari tempat dingin" "Kulkas maksud lo!"jeritnya kesal Aku terbahak lalu berhenti saat dia melotot ke arahku.Mata hitamnya bikin aku gemas "Kalo ada yang muat ga masalah"jawabku lagi Rosa mendengus kesal "Kita nonton yuk Cha!"cetusku "Nonton?,elo mau grepe grepe gue dalam bioskop?"katanya sambil menatapku dengan dengan senyum meledek "Aku bukan anak SMA,yang pakai bioskop untuk grepe grepe.Aku bisa sewa hotel"kataku menoleh menatapnya "Tau gue!"katanya sambil memutar matanya "Hei jangan putar matamu!"perintahku "Masalahnya apa,elo takut gue juling"katanya sambil menjulingkan matanya jenaka Aku terbahak lagi.Astaga gadis ini tidak berhenti membuatku takjub Kami lalu terdiam sampai kami tiba di mall Dia menghempaskan tubuhnya sembarang di sofa tunggu bioskop.Aku menahan senyum melihatnya kelihatan bete.Aku baru sadar ternyata penampilannya sangat casual.Hanya memakai skinny jeans hitam yang sobek di bagian dengkul,kaos,jacket jeans biru dan sepatu kets.Dan hampir tanpa make up.Jauh berbeda dengan penampilan gadis gadis yang sering aku ajak kencan.Tapi aku malah suka. "Ayo nonton!"tarikku pada tangannya Dia berdiri dengan enggan.Tapi tidak berlangsung lama karena tiba tiba dia tersenyum ke arahku "Sini duitnya,gue yang antri tiket,elo beli apa kek buat cemilan biar elo sibuk di dalam"katanya sambil mengadahkan tangannya ke arahku Aku tergelak lalu mengeluarkan uang dari dompetku "Serius kamu yang antri?"tanyaku tak yakin "Iya...buruan ga sana,sebelum gue berubah pikiran"jeritnya sambil mendorong tubuhku Aku mengalah dan berlalu ke conter makanan dan minuman.Aku kembali dengan dua popcorn di tangan dan dua gelas cola "Nih yang!"godaku Dia memutar matanya lagi sambil menerima popcorn dan minuman dari tanganku "Ayo masuk,filmnya udah mau main!"katanya mendahuluiku masuk ruang teater Aku membuntutinya dari belakang.Jujur aku penasaran dengan pilihan film yang dia pilih.Kami duduk di bangku tengah tengah dan suasana masih kosong.Tapi aku mulai merasa aneh saat teater mulai di penuhi oleh anak anak kecil dan ibu mereka "Kita nonton apa sih Cha?"tanyaku Dia tertawa pelan "Koki koki cilik!"ucapnya santai sambil mengunyah popcorn "What the hell!"kataku mengumpat Dia menoleh ke arah samping "Elo ngarep kita bakal nonton apa?,film horor?,film action,atau film romantis?"ledeknya Aku mengusap tengkukku "Ya....ga...tapi kenapa mesti nonton film anak anak gini Cha"keluhku Dia terbahak "Genre film lain terlalu berbahaya buat kita tonton berdua"katanya lagi santai Astaga....gadis ini benar benar menguji kesabaranku "Oke...ga masalah sih,toh tempatnya nanti bakal gelap jadi kesempatan aku buat nyium kamu masih besar"kataku mencoba santai Dia terbelak lalu menyikut perutku.Aku terbahak.Let's play babe...siapa yang bakal menang. Dan akhirnya film itu di putar juga.Aku santai menikmati popcornku termasuk saat seorang bocah di samping Rosa menegur kami dengan sedikit berbisik "Om...tante...ga terlalu tua buat nonton film ini?"ledeknya padaku dan Rosa Rosa tertawa dan menular padaku. "Ga sayang,om nya suka banget malah.Dia tuh mukanya boros padahal masih muda"ledek Rosa padaku Aku tergelak sambil menggeleng pelan.Tapi sebenarnya tidak terlalu buruk juga.Kami lumayan menikmati filmnya sambil sesekali bercanda berebut popcorn karena punyaku habis lebih dulu "Katanya elo tajir melintir,masa popcorn aja ga sanggup beli lagi"ledeknya berbisik di telingaku Aku tertawa pelan "Uangku bisa beli pabrik popcorn.Aku cuma modus biar bisa megang tangan kamu"balasku berbisik Rosa menegang lalu menatapku sambil tersenyum "Receh!"desisnya Aku tertawa lagi.Tapi akhirnya aku bisa juga menggenggam tangannya dan dia malah merebahkan kepalanya di bahuku sambil sessekali tergelak karena leluconku. "Kemana lagi Cha?"tanyaku saat kami keluar bioskop "Elo masih punya duit ga buat traktir gue makan?,ga apa deh kalo elo mau pegangin tangan gue.Yang penting gue di beliin makan.Tas gue di mobil elo,jadi gue ga bisa beli makan karena dompet gue di dalam tas"katanya menggodaku Aku terbahak lagi.Rasanya sudah lama sekali aku bisa tertawa terus menerus seperti ini "Duit aku banyak Cha!,kamu mau makan apa?"tanyaku sambil merangkul bahunya "Yang mahal!,biar elo kapok traktir gue"katanya "As your wish sweetie.."kataku Rosa tergelak dalam rangkulanku.Cukup menarik mengingat dia belum berusaha melepaskan rangkulanku di bahunya.Aku mengajaknya makan di restoran jepang "Ndra,pesenin tempura ini dong,emak gue suka banget udang.Dan ini enak banget.Tar gue ganti uang elo di mobil"katanya dengan mulut penuh makanan Aku menghentikan makanku lalu menatapnya "Boleh ga aku minta ganti uangnya sama yang lain?"godaku "Ganti pake apaan?"katanya masih tetap makan dan no jaim.Dia makan dengan lahap dan aku suka melihatnya makan dengan cara seperti itu.Ekspresif bikin aku gemes "Ciuman kamu boleh ga?"tanyaku Dia berhenti makan dan menatapku "Ga usah jadi deh,gila aja lo!,masa demi tempura gue mesti nyipok elo.Ganti tinju gue mau ga?"tanyanya jutek Aku terbahak "Becanda Cha,serius amat"ledekku Dia tertawa juga "Iya juga ya...kan serius udah bubar"katanya lalu makan lagi Aku bangkit untuk memesan pesanan Rosa. "Bis makan pulang ya Ndra"katanya saat aku menghempaskan tubuhku lagi di kursi "Iya sayang"jawabku dan melanjutkan makanku "Berenti manggil gue sayang.Kali kita pacaran"keluhnya "Loh memang kita pacaran" "Mulai kapan?" "Dari mulai aku nyium kamu dan dari mulai aku sabar hadapin bawelnya kamu"kataku kalem "Dih bikin asumsi sendiri.Elo baru sampe sepersepuluhnya nemuin bawelnya gue"katanya Aku menghela nafas pelan "Aku bakal menemukan sembilan per sepuluhnya kalo kita terus menerus pergi kencan,jadi ga masalah kan?"jawabku lagi Dia menggeram "Serah!ayo pulang udah jam 7 malam.Babeh gue kecot kalo gue pulang malam"jeritnya "Oke!"kataku sambil memanggil pelayan untuk membayar tagihan kami Aku mengeluarkan satu kartuku dari dompet dan menyelipkan di map kecil berwarna hitam lalu pelayan itu berlalu "Dra boleh minta kartunya ga satu?"godanya sambil mengintip isi dompetku "Boleh,asal kamu nurut sama semua yang aku mau"kataku santai "Misalnya elo mau apa?"tanyanya "Belum aku pikirin sih sebenarnya,yang penting kamu janji dulu mau nurut kalo aku minta sesuatu"kataku lagi "Alah...paling elo minta gue ngangkang di depan elo"katanya sambil tertawa "Tepat!,tapi itu nanti kalo kamu udah halal buat aku" Sontak Rosa merona "Elo mah kalo becanda suka serius"katanya sambil melengos menutupi kegugupannya Aku meraih tanganya di meja lalu meremasnya "Aku serius suka sama kamu Cha.Trust me!,ya walaupun aku sendiri ga tau kenapa bisa suka sama kamu"kataku serius Rosa menatapku intens sekarang "Trus elo ngarep gue percaya?,saat semua infotaiment beritain elo sama cewe cewe cantik"katanya pelan "Yang terlihat di permukaan belum tentu kenyataan yang sebenarnya Cha"sanggahku "Astaga Ndra!,kita baru ketemu dua kali.Elo ga mungkin langsung jatuh cinta sama gue.Elo trah Syahreza yang terkenal"jeritnya "Itu jawaban yang aku lagi cari.Jujur aku ga bisa berenti mikirin kamu.Spontanitasmu,cara bicaramu,ekspresimu..semua nya Cha.Sangat menarik"kataku jujur "Lalu?"katanya sambil menatapku dengan senyum menggoda Aku sampai harus menghela nafas sekarang "Ya lalu apa lagi?,intinya aku suka dekat kamu walaupun aku belum bisa mendefinisikan perasaanku sama kamu.Entah sayang entah cinta.Saat ini aku tidak sedang terikat hubungan dengan siapa pun,jadi aku pikir kenapa ga aku coba sama kamu"kataku "Oya?,trus?"katanya lagi Aku mendengus kesal sambil melepaskan genggaman tanganku lalu bersadar di badan kursi "Kamu lagi ledek aku ya?"kataku cemberut Rosa tergelak "Elo itu terlalu berharap Andra Syahreza,gue ga mungkin langsung percaya.Okelah kalo tadi elo bilang elo suka dekat gue,trus pas tar tar ternyata elo sadar,elo ga suka sama gue,trus elo bakal tinggalin gue kaya sampah"keluhnya "Tentu aja ga,kita masih bisa temenan"sanggahku "Ya udah gimana kalo kita temanan aja dulu,baru kita putusin mau kemana?"tanyanya "Aku ga setuju.Dengan mengklaim sendiri kalo status kita pacaran saat ini aja masih sulit buat ajak kamu kencan,apalagi kalo kita cuma sekedar teman"kataku tak menyetujuinya Dia menghela nafas pelan "Elo belum coba udah nyerah" "Aku sudah terlalu banyak bergaul dengan para gadis di luar sana.Tipe sepertimu harus di iket dulu baru bicara tujuan"kataku Gantian Rosa cemberut "Ga usah pake di umumin kali kalo elo emang bastart"keluhnya Aku tertawa lagi "So...pembicaraan selesai"kataku sambil bangkit menerima bungkusan pesanan Rosa Dia terbelak saat aku menyerahkannya ke tangannya "Ini banyak banget Ndra.Elo mau kasih makan sekampung!"keluhnya tapi menerima juga bungkusan dari tanganku "Di rumah kamu ada ayah dan dua adikmu Cha,masa cuma ibu doang yang makan.Lebih baik kamu pikirin gimana cara ganti ini semua karena aku ga mau dalam bentuk uang"godaku Rosa memutar matanya lagi sambil beranjak mendahului aku "Emang gue seseksi apa sih Ndra,sampe elo usaha banget di cipok gue"katanya dengan muka kesal "Seksi banget Cha,kalah deh model victoria secrets"jawabku lalu meraih tangannya yang bebas untuk aku genggam Dia menurut dengan wajah cemberut "Masih mau ke tempat lain ga?"tanyaku sambil menunggu mobilku di antar ke loby mall oleh valet parking "Pulang!,astaga Andra,elo ga tau babeh gue sih,bisa kena gibeng gue kalo pulang malam"keluhnya "Ini baru jam 8 Cha"kataku "Ga...kalo perlu gue pulang naik taksi"ancamnya Aku menyerah "Oke nona cerewet"kataku menggodanya Dia mengulum senyum Akhirnya mobikku tiba di loby.Aku bukakan pintu mobil untuk Rosa dan dia merona mendapat perlakuanku.Akhirnya kami berlalu dari mall "Ndra,keluarga lo kalo tau jalan samaa gue gimana?"tanyanya padaku "Apa ini bagian dari pertimbanganmu untuk nerima aku?"tanyaku balik Dia mendesah pelan "Gue orang kampung Ndra,kita hidup cuma ngandelin kontrakan.Beda sama elo"katanya lagi "Ayah bundaku bukan tipe orang yang melihat orang lain dari status sosial dan latar belakang budaya.Buat mereka yang terpenting siapa pun yang gadis itu yang penting hasil pilihanku sendiri.Dan aku merasa bahagia"kataku Rosa menatapku "I want to believe that.I try.."desisnya lalu terdiam "Suatu hari saat kamu ketemu keluargaku,kamu akan setuju dengan pendapatku"kataku Kami lalu terdiam.Aku berinisiatif menyalakan lagu di audio mobilku "Hei...bagaimana skripsimu?"tanyaku memecah keheningan Dia menghela nafas pelan "Jalan di tempat!"desisnya lalu tertawa "Apa aku bisa bantu?"tanyaku "Ga usah deh,kalo makanan aja gue mesti tukar sama cipokan apalagi elo bantu gue selesaiin skripsi gue.Pasti minta ena ena"katanya lalu tertawa lagi Aku ikutan tertawa "Magang di kantorku,jadi aku bisa ketemu kamu trus"pintaku "Perusahaan elo perusahaan real estate dan kontruksi,gue ga ambil tema itu"jeritnya "Kalo gitu ganti,ajukan judul baru,biar aku bisa bantu.Tenang aku ga minta konpensasi apa pun" "Mana ada bantuan cuma cuma" "Kalo gitu ganti dengan terus dekat aku,biar aku terus bisa mendengar celoteh comberan khas kamu"godaku Rosa merona lagi "Ndra...elo bakal nyesel minta itu dari gue" "Belum di coba.Sejauh ini aku nikmatin walaupun bikin perutku sakit karena tidak berhenti tertawa"kataku lagi Rosa terdiam lalu tersenyum "Gue pertimbangin entar"katanya sambil mengulum senyum ke arahku "Aku punya firasat kamu bakal setuju" "Pede!" "Ga ada yang bisa menolak pesona Andra Syahreza bukan?" Dia terbahak "Bukan gue salah satunya,buktinya gue belum buka celana depan elo!"ledeknya Gantian aku yang terbahak "Belum tapi akan"balasku Rosa menglengos sambil menahan senyum "Eh Ndra turun di sini aja!"pintanya "Kenapa?,tinggal di depan situ rumahmu"tolakku "Ndra,berhenti sini ga!,kalo ga gue ga mau ketemu elo lagi!"ancamnya Aku menyerah dan menghentikan mobilku tepat selisih satu rumah dari rumahnya Cup!,dia mencium pipiku tiba tiba "Gantinya segini aja ya?,ini juga terpaksa!"katanya dengan wajah merona Aku tersenyum lalu menarik tangannya sampai wajahnya mendekat ke wajahku "Ga cukup Cha,aku udah nahan dari tadi buat ga nyium kamu di tempat umum"kataku meraih wajahnya dengan kedua tanganku Rosa mengerjapkan matanya dengan bibir sedikit terbuka.Tidak buang waktu aku langsung menyatukan bibirku di atas bibirnya sebelun dia menjauh Kami berciuman pelan.Aku membuka self beltku dengan satu tangan untuk mempermudah aksesku mencium bibirnya.Rosa mengerang pelan saat lidahku masuk rongga mulutnya.Aku lalu menjambak rambutnya lembut untuk memperdalam ciuman kami Rosa juga mencengkram rambutku untuk memperdalam lumatannya.Kami terus menghisap,mengerang,terus dan terus sampai kami kehabisan pasokan udara.Rosa melepaskan ciuman kami untuk menghela nafas dan aku malah menyusuri lehernya dan meremas dadanya lembut.Rosa mendesah tapi tak berusaha berotak.Aku semakin berani menyusupkan tanganku ke balik kaos ketatnya dan meremas dadanya lagi lembut "Ndra....jangan gini!"pintanya sambil menahan pergerakan tanganku di balik kaosnya Aku menghentikan aksiku dan mengeluarkan tanganku Rosa menunduk tak berani menatapku "Maaf...aku...."aku kehabisan kata.Sialan!,aku tak pernah seperti ini sebelumnya "Bukan salah elo doang kok,gue juga salah"katanya sambil menggeleng ke arahku Aku menghela nafas lega "Aku janji ga akan terjadi lagi....aku..." "Hei jangan janji kalo elo ga bisa tepatin!,elo bilang gue terlalu seksi kan?"godanya Aku tertawa pelan "Ya...."kataku di antara derai tawaku Kami lalu terdiam "Gue turun ya...ga jaminan kalo gue trus di sini kita bakal tetap diam aja?, bisa bisa kita malah udah main kuda kuda an"ledek Rosa sambil membuka self beltnya Aku tertawa lagi "Yap...thanks buat hari ini"kataku tulus "Ya...sama sama...berarti gue ga punya hutang sama elo kan buat ini"katanya sambil mengacungkan bungkusan makanan tadi "Bisa....bisa begitu..."godaku "Udah ah ga abis abis ngomong.Gue masuk ya!"katanya sambil membuka pintu mobil Aku menangkap tangannya "Astaga apa lagi Ndra?"jeritnya menoleh ke arahku "Aku ga becanda soal skripsimu,jadi mulai ajukan judul baru ya...aku benaran mau bantu kamu"kataku lagi "Iya tuan keras kepala!"jeritnya lalu menarik lepas tangannya paksa dari genggamanku Rosa menutup pintu mobil dan aku berlalu dari hadapannya setelah membunyikan klakson sebagai tanpa aku pamit. Gila memang,aku sampai berani berbuat sejauh itu pada gadis yang bahkan baru aku kenal 3 hari.Itu pun hasil bantuan om Edward yang aku pintai bantuan mencari tau siapa Rosa. Aku lalu mengusap bibirku dengan lidahku sambil membayangkan kenyalnya bibir Rosa dan beralih ke tanganku yang aku pakai meremas dadanya yang kenyal dan terasa hangat "Bastart!"umpatku lalu terbahak sendiri di dalam mobil
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN