22.Kesayangan

2392 Kata
"Sayang mukamu jangan di tekuk kaya duit seribuan lecek dong,kamu jdi ga ganteng lagi nanti"goda Rosa melihatku bete Aku tersenyum dengan terpaksa "Ya kali yang,aku mesti momong ABG gini?,kita kan lagi kencan"keluhku Rosa tertawa pelan "Eh..latihan sabar,kalo kita merried,trus punya anak jadi kita terbiasa,ya kan?"rayunya Aku langsung berbinar "Kamu jadi mau nikah sama aku?"tanyaku Rosa menatapku sambil mengulum senyum "Mau ga ya....?"godanya "Cha...."rengekku Cup!,dia memcium pipiku "Kamu udah cabulin aku trus,aku juga udah cabulin kamu,menurutmu aku rela gitu kamu tinggal?,tentu aja ga kesayangan"bisiknya di telingaku Aku tergelak "Horny...."desisku Dia menatapku jutek "Ayo buruan!,mau aku putusin!"ancamnya sambil menarik tanganku Aku tergelak pelan.Akhirnya aku mengikuti kemana pun Rosa dan Nadine CS menyusuri tiap permainan di funcity ini.Sampai aku merasa lelah dan memilih duduk di kursi panjang di tengah ruangan. "Jadi kamu lebih milih merhatiin emak emak muda yang nemenin anaknya main di banding merhatiin aku yang lagi main?"katanya sambil bertolak pinggang di hadapanku Aku terbahak "Kamu galak amat sih!"kataku menangkap pinggangnya Rosa meronta pelan "Banyak orang Ndra!"keluhnya panik "Emang aku ngapain?,meluk kamu doang!.Lagi kamu pacar aku"sanggahku mengadah menatapnya dan posisiku terduduk sambil memeluk pinggang Rosa Rosa tersenyum "Kirain udah meningkat jadi calon istrimu"godanya "Boleh..."jawabku sambil menggesekku hidungku di perut ratanya Rosa cekikikan "Cari tempat kali kalo mau pacaran"ledek Nadine gantian bertolak pinggang di hadapan kami Rosa terbahak "Ganggu aj lo anak kecil!"kataku kesal Nadine memutar matanya ke arahku "Main apa lagi Nad?"tanya Rosa "Mau dance para para,gue bilang takut ka Ocha cari"jelasnya Rosa langsung berbinar,dan aku menghela nafas berat.Akhirnya aku semakin di siksa "Ayo gue ikutan"katanya sambil melepaskan pelukan tanganku di pinggangnya "Serius?"tanya Nadine berbinar juga "Serius Nad,Andra ayo!"perintahnya ke arahku Aku akhirnya bangkit dengan enggan "Pegangin high hell sama handphoneku ya!,kalo hilang nanti pacarku marah"godanya sambil berpegangan di bahuku untuk melepas high hellnya Aku tergelak dan makin senang saat Rosa mencium pipiku mesra sebelum bergabung dengan Nadine CS di depan mesin dance para para.Rosa menari dengan lincah sampai Nadine dan teman temannya memilih berhenti main dan menonton Rosa bermain sendiri.Aku tertawa memperhatikan kelakuannya.Nadine dan teman temannya juga bersorak sorak norak ketika Rosa duet dengan ABG chinnness yang keahlian bermainnya setaraf dengan Rosa "Astaga abang,awas lo mutusin ka Ocha,pokoknya gue mau dia yang jadi kaka ipar gue"perintah Nadine sambil memeluk pinggang Rosa dan menghampiriku yang berdiri menunggu mereka "Mana mungkin,gue juga sayang banget"jawabku santai Rosa merona dan Nadine malah berhambur memelukku "Sayang abang!"jeritnya sambil berjinjit mencium pipiku Aku tergelak pelan "Ayo Nad,udahan!,cape gue.Kita makan pizza"ajak Rosa Nadine bersorak lagi "Gue tukar dulu tiketnya ka"katanya sambil menghampiri counter penukaran hadiah Rosa memilih menunggu sambil merangkul pinggangku. "Kenapa lo?"tanyaku ketika Nadine menghampiri kami dengan muka cemberut sedangkan tiga temannya sudah cekikikan "Tiketnya ga cukup buat di tuker boneka gede abang,dapatnya yang sedeng gini,padahal gue udah incer"keluhnya sambil menunjukan boneka beruang warna cream di tangannya Aku tertawa berdua Rosa "Jangan kaya orang susah.Abang elo tajir,bis makan kita cari boneka yang elo mau,kartu saktinya kan masih gue pegang"hibur Rosa Nadine berbinar "Boleh bang?"tanyanya sambil menatapku berdua Rosa Aku pura pura berpikir "Ya elah,boneka doang Ndra,jangan so mikir deh,duit kamu bisa beli Mall masa boneka doang ga bisa beli"ledek Rosa Aku terbahak lagi "Boleh Nad Nad"jawabku Nadine menjerit senang "Boneka ini buat elo orang bertiga deh,serah gimana cara baginya di potek apa di apain kek"katanya mengulurkan boneka ke ketiga temannya Aku dan Rosa terbahak.Kami lalu makan pizza,setelah selesai makan,teman teman Nadine pamit karena sudah magrib Akhirnya kami tinggal bertiga Rosa merangkul lenganku sedang Nadine menggenggam tanganku sambil menarikku memasuki toko toko yang menjual boneka untuk mencari boneka sesuai keinginannya.Aku menikmati setiap momentnya.Melihat Rosa akrab dengan Nadine membuat perasaanku menghangat Nadine tipe moody parah,mulutnya blak blakan,,kalo suka ya suka,kalo ga suka ya ga suka.Pernah kejadian sewaktu aku membawa pacarku yang kesekian ke rumah untuk makan malam.Sepanjang makan malam dia diam dengan wajah cemberut.Aku tak berani bertanya saat acara makan.Tapi pas aku selesai mengantar gadis itu pulang,Nadine langsung memarahiku "Abang elo kok ganteng ganteng bego sih!"semprotnya "Nad..."tegur bunda "Diam dulu bun!"katanya pada bunda "Kenapa sih dia Brie?"tanyaku "Tau...kesambet kali"jawab Brie Nadine menggeram "Kalian semua ga tau aja!"cetusnya jutek Kami semua menatapnya dengan bingung "Kalo gitu kasih tau dong!"pinta ayah Dia menghentakkan kakinya kesal lalu menghempaskan tubuh mungilnya di sebelah ayah "Kalo aku kasih tau sekarang,bang Andra tuh ga bakal pinter pinter cari pacar"keluhnya cemberut Kami saling berpandangan "Ada apa sih Nad?"tanyaku lembut "Ga mau,tar elo juga tau sendiri.Pokoknya pas elo tau elo pasti ga bakal nyangkal kalo sekarang gue bilang elo bego"katanya lagi Kami semua menghela nafas.Kami sudah terlalu faham sifat Nadine,kalo dia ga mau ngomong ya sampai kapan juga ga kan ngomong sampai dia ngomong sendiri "Okay...berarti nunggu gue tau sendiri ya!"kataku menyerah Dan pernyataan Nadine yang bilang aku bodoh akhirnya terbukti sebulan kemudian saat aku menemukan gadis yang aku pacari berangkulan dengan seorang bule di sebuah mall dengan tangan penuh belanjaan.Ga buang waktu keesokkan harinya aku memutuskannya Dan aku menceritakan semua saat kami makan malam saat ayah bertanya kenapa aku ga lagi mengajak gadis itu "Kan udah gue bilang abang bego"katanya santai Kami semua menatapnya lagi "Di banding elo bilang gue bego trus kenapa ga elo sekarang cerita alasannya"kataku mulai kesal karena Brie dari tadi sudah ngakak Nadine menghela nafas "Bang sebelum elo mergokin dia ma tuh bule,gue tuh pernah liat dia di singapure lagi shopping santai di gandeng pengacara yang sering wara wari di TV,kenapa gue inget?,karena gayanya pera banget,gandeng laki orang kesana sini buat belanjain dia,yakin gue dia buka celana dia buat bayar tuh belanjaan di tengtengan dia.Yakin lo mau sama cewe kaya gitu?,kaya ga ada cewe lain aja"jelasnya Kami semua melongo mendengar pemaparannya.Anak kelas 5 SD loh yang ngomong. "Trus kenapa kamu waktu itu ga cerita?"tanya ayah "Ya aku pikir bang Andra mau cobain juga kali jadi di pacarin"katanya santai Aku dan Brie ngakak.Bunda dan ayah hanya geleng geleng "Elo ngarep gue jadi laki b******k?"kataku Dia tersenyum mengejek ke arahku "Elo mah b******k udah dari orok kali.Kalo ga ngapain elo sering ganti ganti cewe,mana semuanya keliatan banget cuma mau gesekan kartu elo dibanding mau sama elo"keluhnya Aku dan Brie ngakak lagi "Nad jangan gitu ah!"tegur bunda "Aku kesel bunda.Aku tuh kemarin sengaja ga cerita,biar abang belajar buat lebih pinter cari cewe bukan asal tenteng doang buat keliatan keren.Jabatan aja CEO,tapi isi kepala OB"ledeknya Ayah terbahak keras mendengar omongan Nadine.Aku hanya senyam senyum "Rasain di bacain dosa kan lo!"ledek Brie Aku tertawa "Sini yang!"kata ayah memanggil Nadine mendekat.Nadine menurut lalu duduk di pangkuan ayah "Kamu pinter banget sih,kirain ayah isi kepalamu cuma shoping dong"ledek ayah "Ayah...."rengeknya "Iya maaf"cetus ayah "Aku sayang abang yah,aku bosen abang gonta ganti cewe trus sampe jari tanganku ga muat lagi buat berhitung.Mending ayah pecat deh dia di kantor biar dia ga belagu,kesel aku tuh"katanya sambil menatapku Aku meringis "Okey...nanti ayah pertimbangin,dengarkan kamu Ndra?,ademu sekecil ini aja lebih jeli dibanding kamu yang dewasa.Ayah ga mau ngomong karena ayah mau kamu berpikir"kata ayah padaku Aku mengangguk pelan,ayah memang jarang marah tapi kalo udah marah,auranya bikin geder,dia ga akan pernah menegur paling bikin malu kaya sekarang,dia menegurku lewat Nadine "Iya yah"kataku pelan Bunda meremas tanganku sambil tersenyum "Rasain"ledek Brie tanpa suara di sebrang meja makan Aku melotot ke arahnya.Kami lalu terdiam sebentar "Yah...."kata Nadine memecah keheningan sambil mengalungkan lengannya di leher ayah dengan manja "Apa sayang?"tanya ayah sambil menempelkan keningnya dengan kening Nadine "Aku kan udah pintar...." "Trus...." "Ayah ga pinjemin aku kartu ayah?"tanyanya "Astaga!"desisku kompak berdua Brie sambil menepuk jidat kami Ayah terbahak "Abang berdua diam!,gue ga lagi minta sama kalian,gue minta sama ayah"jeritnya kesal Aku dan Brie terbahak.Bunda tersenyum sambil gelang gelang "Sini Nad!"kataku memanggilnya mendekat "Ga mau!"katanya jutek memeluk leher ayah lagi "Yakin lo?"kataku sambil mengacungakn kartu yang aku ambil dari dompetku "Eh ga deh!"katanya sambil turun dari pangkuan ayah lalu menghampiriku.Kami senyum senyum melihat tingkahnya "Nih pake,waktunya seminggu"kataku sambil menyodorkan kartuku "Serius bang?"tanyanya berbinar sambil rebut kartu di tanganku "Iya...Nad Nad"kataku sambil tersenyum Dia menjerit senang "Sayang abang!"jeritnya sambil memeluk leherku seperti dia memeluk ayah Kami semua terbahak "Aku ga jadi pinjem punya ayah,punya abang aja,punya ayah simpen aja buat minggu depan.Dari pada bang Andra dipalakin cewe ga jelas,mending aku yang abisin"katanya sambil mencium kartuku yang dipegangnya Kami tertawa lagi "Elo minta gue siksa ya!"kataku menangkap pinggangnya dan menciumi wajahnya bertubi tubi Dia jerit jerit sambil terbahak "Abang ampun!,abang!"jeritnya meronta sambil terus terbahak Gimana pun sikap Nadine kami semua memang sayang sekali padanya.Jarak usia yang jauh antar Nadine dangan aku dan Brie membuatnya jadi manja luar biasa.Di tambah ayah dan bunda juga memanjakan dia juga.Makin jumawalah dia.Aku dan Brie walau sering mengeluh dan kewalahan dengan rengekannya tapi tak membuat kami berhenti menyayanginya.Begitu pun saat Nadine membobol kartu kredit aku dan Brie.Ayah aja santai kok. "Kalian itu ada lebih dulu dari Nadine,kalian udah lebih dulu habisin uang ayah,jadi jangan protes kalo ayah manjain Nadine"pinta ayah Aku dan Brie tersenyum "Aku ga ngiri"sanggah Brie "Apalagi aku"kataku tidak mau kalah "Bagus kalo gitu,jadi kalian jangan protes kalo ade kalian bikin kepala kalian sakit"ledek ayah Aku dan Brie tertawa.Nadine memang selalu membawa gelak tawa di rumah,apa itu ya yang membuatku nyaman dengan Rosa?,karena Rosa selalu membuatku terbahak di antara rutinitas kerjaku yang membosankan.Membuatku trus menerus merindukan kehadirannya.Menyayanginya seperti aku menyayangi Nadine???aku sendiri ga bisa jawab.Satu yang pasti aku memang selalu ingin selalu berada dekat Rosa.Terlepas dengan semua ancamannya,ambekannya,dan keinginannya agar aku berhenti minum dan merokok. "Abang ayo!,kok ngelamun sih?"suara Nadine mengagetkanku Aku tersenyum "Kenapa yang?"tanya Rosa mendekat sambil memasukan lagi kartu ke dompetnya setelah dia selesai membayar boneka beruang besar yang di peluk Nadine sampai tubuh mungilnya tertutup badan boneka "Aku ga apa apa yang,kemana lagi kita?"tanyaku Rosa dan Nadine saling tersenyum satu sama lain "Kalian lagi ngerencanain sesuatu ya?"tanyaku paranoid Rosa dan Nadine terbahak bersama "Masa kamu takut sama aku sama Nadine sih?"ledek Rosa Aku tertawa "Ga takut kalo satu satu,cuma kalo kalian berdua di gabung ngeri juga aku"keluhku "Emang kenapa sih bang?"tanya Nadine "Otak kalian berdua tuh geser.Kalo di gabungin malah bikin tambah geser,gue bukan takut hal lain,gue cuma takut sama kegilaan kalian"kataku Nadine dan Rosa terbahak lagi "Eh...ayo ah,kelamaan!"kata Rosa sambil mengambil boneka besar di tangan Nadine dan menyerahkan padaku "Ayo sista!"kata Nadine sambil merangkul lengan Rosa Aku menggeram ke arah mereka.Mereka malah cekikikan dan membiarkanku kerepotan membawa boneka besar itu sendirian.Mereka berdua lalu menyeretku masuk ke sebuah departemen store terkenal kelas satu di mall ini.Kesibukanku dengan boneka Nadine buatku terlambat menyadari kalo mereka menyeretku ke bagian pakaian dalam wanita "Tunggu di sini,jangan jauh jauh,awas kalo kabur,aku putusin!"ancam Rosa sambil mendudukanku di bangku di tengah rak rak dan boks berisi lautan pakaian dalam wanita. Asataga!,aku merasa mukaku memerah dan aku bahkan tidak berani mengangkat wajahku dari layar handphone karena menjadi pusat perhatian para pengunjung wanita Awas ya Cha...Nad....!!!,rutukku menahan geram.Dan yang lebih mengesalkan aku lagi mereka santai cekikikan trus ke arahku.Aku melotot ke arah mereka berdua yang sedang kompak memeletkan lidahnya ke arahku. Aku menghela nafas berat lalu mulai fokus dengan game online di handphone yang mendadak aku instal untuk mengusir rasa malu.Cukup lama Rosa dan Nadine hunting pakaian dalam entah untuk siapa,aku malah curiga mereka berdua hanya berniat mengerjaiku. "Maaf mas cari apa ya?,bisa saya bantu?"tegur seorang pramuniaga wanita menegurku Aku gelagapan "Ga...saya..."aku bingung menjawab.Aku menoleh mencari keberadaan Rosa dan Nadine "Oh lagi nganter istrinya"kata si mba saat aku mengarahkan pandanganku ke arah Nadine dan Rosa yang sedang membayar belanjaan mereka "Ya gitu deh..."kataku sambil tersenyum canggung "Sweet banget sih mas"katanya sebelum berlalu dengan langkah genit Aku menghela nafas lega bertepatan dengan tawa terbahak dari Rosa dan Nadine yang sedang melangkah ke arahku. "Cie....abang di godain SPG k****t"ledek Nadine begitu berada di hadapanku berdua Rosa Rosa terbahak.Aku bangkit berdiri sambil menggeram kesal "Kamu sweet banget sih hari ini mau temenin aku beli underwear"goda Rosa sambil mencium pipiku "Kita pulang,dan bawa sendiri boneka elo Nad!"kataku sambil menyerahkan boneka besar menyebalkan itu ke arah Nadine Mereka cekakakan lagi sambil mengekorku keluar departemen store. Di loby mobil bunda yang di pakai Nadine sudah menunggunya. "Ka Ocha beneran ya,aku ikutan latihan nari di sanggar ka Ocha"kata Nadine di depan pintu mobil "Iya sista,nanti gue kirim alamat sanggarnya,tiap hari rabu  sore ya!"kata Rosa "Okey..abang anterin ka Ocha ya!,awas kalo elo mudusin"ancamnya Aku berdua Rosa terbahak "Udah sana pulang,tar bunda nyariin elo"kataku sambil mendorong bahunya Dia merengut "Bentar gue mau cium sista gue"katanya lalu mencium pipi kanan dan kiri Rosa "Hati hati ya Nad"kata Rosa lembut "Iya sista kesayangan,abang gue pulang!"katanya sambil mencium pipiku "Lah gue ga elo cium?"godaku "Ogah,minta ka Ocha"tolaknya sambil membuka pintu mobil Nadine berlalu dan aku langsung merangkul bahu Rosa menuju valet parking "Masa aku suruh minta di cium kamu?"godaku Rosa tertawa "Nadine cuma kasihan sama kamu soalnya seharian kamu,kita kerjain"jawab Rosa sambil memasang self belt mobil "Pantes,jadi sengaja?"kataku sambil menjalankan mobilku "Iya dong Andra sayang,kan kamu juga udah kerjain aku"godanya sambil menatapku dengan senyum jahil "Oya....aku ngerjain tapi kamu keenakan gitu"sanggahku "Emang!"jawabnya santai Aku terbelak "Oya?"godaku "Ndra aku balik ke apartemen Tata aja"perintahnya "Ngapain lagi?"tanyaku "Nginep lagilah,aku besok ke kampus lebih dekat dari sana"jelasnya "Udah bilang emak?"tanyaku "Udah kesayangan"katanya dengan nada mengejek "Lama lama kamu beneran pindah ke apartemen Tata,aku kasih apartemen buat kamu,malah masih mikir"keluhku "Siapa bilang,aku mau kok!"katanya Aku menghentikan mobilku "Beneran?"tanyaku "Iya...kalo kamu ga berubah pikiran"katanya sambil tersenyum ke arahku Aku tersenyum "Tentu aja ga,senangnya"desisku sambil mencium tangannya yang ada di genggamanku Aku lalu menjalankan mobilku lagi "Alasannya apa Cha kok kamu berubah pikiran?"tanyaku "Ada deh..."katanya penuh rahasia Aku hanya tersenyum sambil geleng geleng.Kami lalu terdiam lagi sampai di parkiran apartemen Tata "Yap sampe..."kataku mematikan mobilku "Kamu mampir ga?"tanyanya sambil melepas self beltnya "Ga deh,besok aja aku jemput kamu ke kampus"tolakku "Yah...padahal aku mau tunjukin sesuatu"katanya sambil cengar cengir "Apa?"tanyaku "Makanya mampir!"perintahnya "Males kalo ada Tata,masa aku mesti threesome"godaku "Tata ga pulang,makanya aku ajak kamu mampir"jelasnya Aku diam.Bimbang sih sebenarnya.Baru jam 9 "Jadi ga?"kejar Rosa tak sabar "Ga deh!"tolakku Rosa menghela nafas pelan "Okey...padahal aku mau nunjukin underwear yang tadi aku beli depan kamu,ya tentu aja sambil aku pakai"katanya sambil keluar mobil WHAT!!,tunjukin underwear sambil dia pakai???berarti dia....Argh!!!aku mengusap wajahku kasar lalu bergegas keluar mobil untuk menyusul Rosa "Tunggu aku yang!"jeritku Rosa menghentikan langkahnya lalu menoleh sambil tersenyum ke arahku "Gampang banget ya...untuk membuatmu berubah pikiran"ledeknya saat aku di hadapannya "Ayo ah...aku udah ga sabar buat menikmati pertunjukan!"kataku sambil merangkulmya masuk lift "I'm yours.....my boss"desisnya sambil terbahak dalam rangkulanku. Orang bilang kita ga boleh buang kesempatankan???karena kesempatan ga akan datang dua kali.Ya kan??? Wuih kira kira mau dia kasih pertunjukan apa ya Andra sama Ocha setelah seharian di siksa??? Penasaran...??? Tunggu saudara saudara... Kiss and love ❤❤❤
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN