Sebuah telpon dan puluhan pesan masuk membuat hati Zayn tak tenang sepanjang hari. Zayn lebih banyak menyendiri dan termenung. Pesan yang menyuruhnya segera kembali ke pesantren menimbulkan goncangan yang sangat dahsyat. Ada pilu yang terselip di hati. Statusnya yang sudah menjadi suami orang tak ada satupun yang tau. Ia bingung cara memperkenalkan Citra kepada keluarganya. Ada harapan yang pupus, ada janji yang terlerai dan ada isakan tangis yang terpendam. Realita yang tak sesuai dengan ekspektasi, harus terpaksa menerima dengan ikhlas hati. Sebuah takdir yang menuntut untuk kuat, meskipun pahit tapi tetap akan ditelan jua. Setelah melewati berbagai perselisihan dengan Citra hingga akhirnya sebuah keputusan dan kesepakatan bersama diraihnya. Kamis pagi dipilih Zayn untuk menempuh perj