Aku akan selalu menjaga dirimu dari kejauhan, maafkan aku sayang, maafkan aku.
***
"Tolong tuan jangan lakukan itu aku mohon ampuni aku bahkan aku akan melakukan apapun, asal putriku tidak kau sakiti," Ujar bu salma sambil terisak dan memohon ampun, membuat raymond tersenyum miring saat ini.
***
"Kau tau. Kau telah menganggu ketenanganku wanita tua," Sinis raymond menatap tajam sosok salma.
"Ketenangan apa tuan? Hiks...hiks, aku rasa anda salah paham. Aku tidak pernah mengganggu ketenangan anda," Ujar bu salma sambil menatap sang putri yg tengah di belai oleh banyak para pria saat ini, bahkan tepat di depan kedua matanya sendiri.
"Kau bertanya ketenangan apa? Hei wanita tua kau sudah berani mengusir lydia dan bayinya. Apa KAU SADAR, jika itu sangat menganggu kehidupanku," Ujar raymond sambil menarik kasar rambut bu salma dengan tatapan setan miliknya, membuat salma menahan rasa sakit di kulit kepalanya saat ini.
"Ta...pi. Tu...an. Hiks...hiks, saya sungguh tidak tau jika itu sangat menganggu ketenangan anda. Tolong ampuni saya tuan hiks....hiks," Mohon bu salma sambil terisak menahan rasa takut.
"Baik aku akan mengampuni dirimu," Ujar raymond membuat bu salma tersenyum bahagia." Tapi dengan 3 syarat?" Kata raymond membuat bu salma melunturkan senyumannya.
"3 syarat?" Tanya bu salma bingung.
"Iya. 3 syarat dan harus kau penuhi, jika tidak? Putrimu akan menjadi mainan para anak buahku, kau setuju atau tidak?" Tanya raymond membuat bu salma menganggukkan kepalanya per tanda setuju dengan permintaan pria itu pada dirinya.
"Apa syaratnya tuan?" Tanya bu salma.
"1. Kau harus meminta maaf kepada lydia dan juga putri kecilnya. Atas perbuatanmu itu dan tetap mengizinkan lydia dan putrinya untuk tinggal di apartemen itu seperti sebelumnya.
2. Kau harus menyakinkan para warga jika itu bukan kesalahan lydia dan kau harus bisa membuat lydia tetap tinggal di apartemen yg saat ini ia sewa. Walau dalam keadaan memiliki seorang bayi? Kau harus bisa membuat tetangga sialan itu tidak menghina atau menganggu ketentraman lydia dan juga putrinya.
3. Jika sampai aku tau lydia mendapatkan masalah? Orang pertama yg akan aku cari adalah kau," Tunjuk raymond membuat bu salma menelan ludah nya yg terasa begitu sulit bagi dirinya saat ini.
"Kau setuju atau sebagai gantinya pu....!!!! Ucapan raymond dengan cepat di potong oleh wanita paru baya itu.
"Ba...ik. Tuan, saya setuju," Ujar bu salma dengan perasaan takut - takut. Membuat raymond tersenyum puas saat ini.
****
Pagi hari lydia tengah berkemas untuk segera meninggalkan apartemen yg saat ini ia tempat. Karna kemarin ia sudah berjanji kepada pemilik apartemen itu untuk memberikan ia waktu hingga pagi hari.
"Sayang. Kita hari ini akan pindah ke apartemen baru, kebetulan mama sudah menemukan apartemen baru untuk kita tempati," Ujar lydia sambil tersenyum manis. Lydia segera memasukkan pakaian miliknya ke dalam koper, membuat bayi alice tersenyum manis seakan mengerti apa yg di ucapkan lydia pada dirinya.
Setelah bersiap - siap dirinya segera memakai kan jaket kecil khusus untuk baby alice yg sempat lydia beli kemarin di mall. Melihat jaket kecil yg pas di tubuh baby alice membuat lydia tersenyum senang.
"Wah. Putri mama kok tambah cantik ya," Puji lydia sambil terkekeh geli, membuat baby alice membalas senyuman lydia seperti mengerti saja dengan perkataan lydia pada dirinya.
Membuat gadis itu semakin gemas pada tingkah lucu dan menggemaskannya dari baby alice.
"Uh. Alice, mama tambah sayang sama alice muach...muach," Kata lydia sambil mencium gemas wajah mungil alice. Membuat baby alice hanya tersenyum kecil melihat lydia yg sangat mencintai dirinya.
"Ayo sayang kita pergi," Ujar lydia sambil menggendong alice dan menarik koper miliknya.
Ckreekk
Pintu apartemennya dibuka oleh lydia sendiri. Membuat lydia yg baru saja ingin melangkah keluar dari apartemen itu tersentak kaget saat melihat sosok bu salma yg tengah berdiri dengan wajah bersahabatnya kali ini.
"Bu salma," Ujar lydia bingung saat melihat wanita tua itu justru tersenyum tipis pada dirinya saat ini.
"Hai lydia. Selamat pagi," Sapa bu salma penuh dengan wajah memerasnya saat ini.
Membuat Lydia mengernyit saat melihat sikap wanita paru baya itu pada dirinya. terlihat begitu aneh saat ini bagi diri nya.
"Bu salma. Maaf aku terlambat bangun karna semalam aku sibuk mencari apartemen baru? Tapi aku sebenarnya sudah akan pergi. Oh ya bu salma ini kunci apartemen milik anda dan terima kasih karna selama ini bu salma sudah mau menyewakan apartemen ini kepada saya," Ujar lydia sambil memberikan kunci apartemen itu ke tangan bu salma, sambil menarik koper miliknya untuk segera keluar dari apartemen itu.
Membuat bu salma menelan ludahnya susah payah. Pasalnya kemarin ia telah mengusir lydia dan bagaimana caranya untuk membuat lydia agar tetap mau tinggal di apartemen ini. Jika sampai dirinya tidak dapat membuat lydia kembali tinggal di apartemen miliknya? Entah apa yg akan pria itu lakukan pada dirinya nanti.
Melihat cara tatap pria itu yg sangat tajam pada dirinya, membuat bu salma takut setengah mati, ia sadar ia telah salah bermain - main pada orang seperti pria yg semalam datang ke rumah miliknya. Bahkan sudah berani mengancam dirinya membuat salma takut setengah mati saat ini.
"Baiklah. Bu salma saya pamit dulu," Ujar lydia membuat salma membuyarkan lamunannya sambil menatap lydia dengan tatapan seduhnya.
"Tunggu lydia," Panggil bu salma sambil mencegah lydia yg ingin melangkah pergi saat ini. Membuat lydia menghentikan langkah kakinya sambil menoleh kembali untuk menatap bu salma yg tengah menatap dirinya dengan tatapan memohonnya.
"Iya bu salma," Jawab lydia sedikit bingung.
"Lydia. Saya mau minta maaf tentang apa yg sudah saya lakukan pada dirimu kemarin. Tolong jangan meninggalkan apartemen ini, saya mohon, saya berjanji akan membuat para warga tidak mengganggu ketenteramanmu lagi. Meski kau sudah memiliki bayi sekalipun," Mohon bu salma dengan perasaan takut saat ini.
"Tidak perlu bu salma sampai melakukan hal itu. Aku tidak akan marah atau menuntut bu salma, jadi bu salma tidak perlu khawatir. Aku tetap akan pergi dari apartemen ini, Karna aku tidak mau putriku sampai mendapatkan hinaan nantinya," Ujar lydia sambil menarik koper miliknya membuat bu salma semakin cemas saat ini.
"Lydia tolonglah. Saya mohon tetaplah tinggal disini, saya mohon lydia," Ujar bu salma ketakutan saat ini, saat dirinya melihat ada sebuah mobil mewah tengah terparkir tidak jauh dari lokasi apartemen lydia. Membuat bu salma paham jika ia tengah di awasi sejak tadi.
"Maaf bu salma aku terlanjur menyewa apartemen di tempat lain dan saya ti,!!! Ucapan lydia di potong dengan cepat oleh wanita tua itu.
"Lydia saya mohon. Maafkan saya. Tolong. Apakah kau tidak bisa mengampuni orang tua seperti diriku ini hiks...hiks. Tolong lydia, saya memang mengaku salah saat itu. Karna telah tega mengusir dan menghina dirimu kemarin maka dari itu maafkan aku," Isak tangis bu salma membuat lydia menatap iba pada sosok salma.
"Bu salma tolong ma,!!! Ucapan lydia terhenti saat mendengar suara ponsel wanita paru baya itu berdering.
Kring kring
Suara ponsel bu salma berbunyi membuat salma segera mengangkat nomor yg tidak ia kenal saat ini.
"Hallo?" Sapa bu salma dengan perasaan takut - takut.
"Awas jika sampai lydia tidak berubah pikiran. Akan aku buat hidupmu dan juga hidup putrimu menderita," Suara di seberang sana membuat bu salma berusaha untuk menahan nafasnya saat ini. Sambil menatap lydia penuh permohonan.
Sungguh saat ini bu salma sangat takut, takut jika putrinya sampai mendapatkan masalah karna dirinya.
"Yakinkan lydia atau kau mau putrimu menjadi mainan para anak buahku euhm?" Ujar suara di seberang membuat bu salma berkeringat dingin saat ini. Apa lagi ancaman pria itu tidaklah main - main membuat dirinya harus menahan rasa takutnya.
Tbc,