Hati dan mulutku tidak berdusta Hanya Tuhan yang bisa menjadi saksinya Karena itu dia membuat takdir indah ini untuk kita Karena dia tahu, baik aku dan kamu saling jatuh cinta. Itu fakta bukan dusta, hingga kau dan aku akhirnya bersama. Abram tersenyum memperhatikan interaksi antara orang tua Via dengan orang tuanya. Sementara dia dan Via hanya bisa duduk manis disana. Abram tersenyum menatap Via yang ikut menimpali pembicaraan jika ada yang bertanya kepadanya, genggaman tangan mereka di bawah meja tidak pernah lepas. Oh, salah. Abram yang tidak ingin melepaskannya. Sore itu Abram membawa kedua orang tuanya dan juga paman dan tantenya kesana, bermaksud ingin mengenalkan keluarga Via dan juga mengenalkan masakan Sinta yang luar biasa enak bagi Abram. Sejujurnya Abram ingin sedari d