Nilai Itu Cuma Angka

1198 Kata

Manda menggigit bibir bawahnya, sepertinya kali ini ia bisa mengulas lebih dalam apa yang sebenarnya terjadi pada Rian. Apa yang memenuhi pikiran pemuda itu yang terkadang terlihat paranoid. Manda bukannya ingin mendahului takdir, tapi ia sendiri yakin. Gak akan terjadi apapun seandainya ia turun di depan gang. Yah, paling sial, kakinya jatoh ke sekolak,'kan. Tapi Rian terlalu memasang wajah takut. Apalagi ia bertanya hal yang Manda anggap aneh. Manda kembali mendekati Rian. Menggapai tangan Rian yang masih berada di stang motor. "Kenapa kamu setakut itu?!" Manda menatap Rian dalam, tapi Rian malah menunduk. Tak mau bersitatap dengan Manda. "Rian. Bilang sama aku!" Manda menyakinkan. Kalau ia bisa menjadi teman cerita yang menyenangkan. Perlahan Rian mendongak. Mata sendunya melihat ir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN