Hj Sukesih mama Sari, dan H Burhanuddin papa Sari, sudah sangat jarang datang ke Jakarta saat persidangan putri mereka. Bukan karena lelah fisik, tapi mereka lelah mental.
Mereka sudah sangat malu. Mereka juga benar-benar tertekan ternyata mulut Sari mengakibatkan semuanya hancur lebur. Kakak pertamanya tentu saja menjadi sangat marah pada kedua orang tua dan Sari, dan keluarga besar lainnya tentu saja sangat nyinyir. Ini kesempatan mereka untuk membully keluarga Sukesih dan suaminya
Terlebih-lebih sejak dulu Burhanuddin, suami Sukesih sangatlah sombong. Seperti saat dia memperkenalkan dirinya pada Rudi saja dia katakan bahwa dia haji dan istrinya hajjah benar-benar suatu hal yang tidak biasa untuk masyarakat kita.
“Eh … eh, apa ini?” kata Hessa. Dia pun langsung mempertahankan diri.
