PART. 44 +

1053 Kata

18++ Wahyu sudah menjalankan mobilnya, sesekali ia melirik istrinya yang duduk di sebelahnya, dengan diam bak patung saja. "Kamu kenapa, Nur?" Nur menolehkan kepala, lalu kepalanya menggeleng pelan. "Apapun yang mereka katakan, jangan membuatmu sakit hati. Kalau kamu sakit hati, kasihan anak kita yang ada di dalam kandunganmu." "Heum" Nur menganggukan kepala. Sejujurnya, ia masih syok dengan kejadian tadi. Nur tidak menyangka, kalau Tata, dan Lindsy bekerja sama untuk memisahkannya dari Wahyu. Kejadian tadi baginya bagai adegan di sinetron saja, seperti bukan kejadian yang benar-benar nyata. Nur melirik ke arah suaminya, diamatinya dalam diam wajah suaminya, yang sesaat tadi baru saja jadi obyek rebutan dua orang wanita. 'Kak Wahyu ganteng, gagah. Ehmm seperti artis sinetron Anjasm

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN