Tegar, Hesti, dan Wisnu merasa kecewa dengan Edo yang kembali mengkhianati mereka. Tentu saja mereka tak menyangka Edo begitu tega meninggalkan mereka dan sengaja membuka pintu. Mungkin Edo berencana mencelakakan mereka. Saat ini hari sudah hampir pagi, jadi mereka putuskan bertahan di rumah itu terlebih dahulu. Mereka tidak tahu kalau Edo mengalami kecelakaan di luar sana. “Karena hari hampir pagi, kita di sini saja. Hujan juga sudah berhenti. Terlalu berisiko di luar,” kata Tegar yang ada benarnya. “Ok. Baiklah. Kita harus merencanakan lebih matang. Kalau tidak, waktu makin berjalan dan takutnya kita kehabisan kesempatan,” sahut Wisnu. Andai dia memiliki alat komunikasi dengan pusat. “Eh, kalian. Apa mendengar itu?” Hesti meminta semua untuk diam. Ternyata ada suara seperti radio. A