33. DIJEMPUT

1108 Kata

AYANA POV Hari ini gue udah cukup merasa bahagia lantaran gue terhindar dari masalah dengan dosen killer, hukuman, dan apapun itu yang pastinya membuat gue merasa dirugikan. Semuanya berjalan lancar, gue bisa tersenyum dan tertawa bersama Cantika, membahas hal-hal random yang pastinya lebih asik ketimbang mendapatkan hukuman menyebalkan. Sampai akhirnya, ekspresi gue yang semula begitu cerah, berubah seketika menjadi mendung, muram, abu-abu, dan teduh. Langkah kaki gue juga langsung terhenti begitu saja, sedangkan tatapan gue nggak lepas dari arah depan. Menatap seorang lelaki tinggi dengan kemeja yang digulung sampai siku. Dia sedang berdiri di dekat pintu mobilnya, satu tangannya yang memakai jam tangan hitam, masuk ke dalam saku celananya. Gue bahkan sempat menahan napas. Dan segal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN