Sembilan

1154 Kata

Sembilan "Ta, masih lama ya?" teriak Aishaa dari luar pintu toilet. "Sabar, Shaa, perut aku mules nih,” jawab Rita dengan suara membahana ke seluruh penjuru toilet kantor yang mulai sepi. Aishaa celingukan beberapa kali telapak tangannya mengusap tengkuk yang terkena embusan angin senja. Aishaa menyenderkan tubuh lelahnya di tembok dingin yang menjadi pembatas antara toilet pria dan toilet wanita. Entah karena terlalu lama menunggu Rita, atau mungkin karena capek, perlahan kedua matanya mulai terpejam. "Ampun Shaa kamu molor sambil berdiri." Rita menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Aishaa yang tertidur sembari berdiri. "Shaa ... bangun woy." Rita menggoyangkan bahu Aishaa. "Apa?" Aishaa membuka kedua matanya dan menatap Rita. "Sudah selesai ya?" lanjutnya sembari mengucek mata. Ri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN