14. Tapak Sihir

2070 Kata
“Aku datang dari negeri yang jauh berada di barat. Negeri itu bernama Rimdyne. Sebenarnya aku tidak terlalu mengingat bagaimana rupa atau keadaan disana. Aku sudah dipindahkan kesini sejak umurku 6 tahun” jelas Noy sambil menyeruput secangkir teh yang ia baru buat “Apa yang terjadi disana?” tanya Marioth dengan penasaran “Sudah kubilang aku lupa tentang beberapa kejadian disana. Aku hanya bisa mengingat beberapa kejadian penting dan kisah yang dikatakan orang-orang. Salah satu yang menyelamatkanku dan membawaku kesini adalah ayahmu Gavin, Raja Galliard” Gavin berjalan mendekati Noy menatap wajahnya tajam dan berkata “Kau tahu sesuatu tentang ayahku?”  “Ya tentu saja. Siapa yang tidak tahu kisah petualangan Raja Galliard yang termasyhur tersebar di seluruh negeri. Jangan bilang kau sendiri yang merupakan anaknya tidak mendengar hal itu?” Gavin menoleh ke arah Marioth dan Gilbart. Mereka berdua menggelengkan kepalanya sama-sama tidak mengetahui apa kisah yang Noy maksud “Hahhh... Ternyata daging Rusa dan seledri emas memang membuat kalian menjadi bocah pemalas dan bodoh. Namun aku sekarang tidak tertarik menceritakan tentang ayahmu. Aku yakin orang lain akan lebih mengerti dan memiliki kapasitas untuk menuturkannya.” Noy berjalan menuju sebuah lemari dan membukanya. Kondisi dalam lemari itu nampak kongruen dengan suasana kamarnya. Semua baju nampak tidak tertata dengan rapi dan banyak beberapa kain yang sudah terlihat mulai usang dan berdebu tampak sudah lama tidak tercuci Di bawah rak lemari itu ada sebuah tongkat dengan sebuah kristal bercorak zamrud melingkar serabut-serabut kayu. Gavin menduga bahwa itu adalah sebuah tongkat sihir, namun yang aneh adalah kristal itu melilit terhadap tongkatnya, bukan sebaliknya. Ia mengira ada semacam sihir khusus yang membuat kristal itu bisa berbuat seperti itu. Noy pun akhirnya mengambil tongkat itu dan menunjukkan kepada mereka “Seperti yang kalian tahu, ini adalah tongkat sihir khas masyarakat Undyne. Di dalam negeri Rimdyne terdapat banyak suku dan mereka memiliki ciri khasnya masing-masing. Setiap suku memiliki kedudukan dan posisinya sendiri-sendiri dalam pemerintahan. Namun hanya sebatas itu aku mengetahuinya tidak jauh. Lagipula aku mengetahui informasi itu dari buku usang yang terlempar di perpustakaan sengaja menggodaku untuk membacanya” “Jadi jika aku boleh menebak, kau adalah salah satu anak dari suku Undyne. Lalu apakah itu membuatmu menjadi satu jenis dengan kaum penyihir?” tanya Gilbart yang juga penasaran. Kerajaan Yagonia juga memiliki masyarakat yang khusus mempelajari sihir seperti itu, namun kondisi mereka dengan kerajaan agak kurang baik membuat membicarakan tentang hal tersebut agak tabu untuk dibicarakan “Bisa dibilang ya namun bisa juga dibilang tidak” “Apa maksudmu?” Seru Gavin “Mungkin cara yang paling baik adalah dengan aku mempraktikkan kemampuan yang aku miliki” Noy menunujuk tongkatnya ke atas tinggi-tinggi sambil melambaikannya perlahan-lahan. Ia terlihat seperti melakukan sebuah ritual sihir namun berbeda dengan sihir yang orang Yagonia kenal. Ini nampak berbeda. Beberapa saat kemudian sebuah kilauan cahaya melintasi jejak-jejak yang dilalui oleh tongkat itu membuatnya terlihat sangat indah. Sontak seisi ruangan menjadi terang dan bersinar karena cahaya itu, jendela yang terbuka lebar membuat sinar yang berasal dari dalam itu keluar dan bersinar keluar. Namun karena sudah pagi dan sinar matahari sudah nampak menghangatkan permukaan membuat guratan cahaya yang keluar itu tak nampak mencolok meskipun terlihat dari luar. Namun bagi orang yang melihatnya dari dalam dengan warnanya yang menyilaukan, itu nampak sangatlah indah “Wowww...” Gilbart berdecak kagum melihat sihir itu “Apakah sihirmu merupakan sihir pemain sirkus untuk menghibur seseorang dengan silauan warna yang indah itu?” Tambah Gilbart yang sepertinya mulai menganggap kalau yang ia baru saja lihat tampak konyol “Maaf jika ini kurang untuk memberikan gambaran atau lebih lagi terkesan. Terserah kalian ingin percaya atau tidak namun sihir yang aku lakukan barusan adalah sihir yang langka. Setidaknya itu yang para biksu katakan padaku, mereka berkata aku adalah anak spesial dan memiliki kewajiban untuk menggunakan sihir ini sebaik mungkin” Kata Noy sambil membungkus tongkat itu kembali dengan kain merapikannya “Lalu apa yang kau katakan sejak awal bahwa kau bukan penyihir?”  “Yah kau tahu. Seseorang bisa dikatakan Penyihir apabila dia memiliki darah keturunan penyihir di dirinya. Namun tidak dengan aku, aku adalah satu-satunya suku Undyne yang diberkahi dengan mana 10 kali lipat dibanding manusia biasa, mirip seperti penyihir. Suku Undyne adalah suku petarung yang mengandalkan fisik dan otot mereka dalam melakukan berbagai hal. Menikah dengan seorang penyihir atau memiliki anak yang juga merupakan seorang penyihir merupakan sebuah aib bagi suku kami”  “Aku sudah tahu kemana ini arahnya. Pasti kau adalah anak yang diusir dari desa namun orang tuamu menyelamatkanmu dengan menghanyutkanmu ke sungai agar bisa diselamatkan oleh seseorang kan? Sungguh klasik” Kata Gilbart menebak kisah Noy yang nampak klise “Hei tunggu, aku pernah mendengar cerita seperti itu. Namun apakah itu memang benar?” dengan lugu Gavin bertanya kepada Noy. Namun hal itu malah membuat Noy tertawa kecil menyadari bahwa rajanya memang sosok yang benar-benar lugu “Kau terlalu banyak membaca dongeng kuno. Tentu saja aku tidak seperti itu. Seperti yang kalian lihat, sihir yang aku baru saja keluarkan walaupun nampak sangat payah adalah sihir cahaya. Sihir yang sangat langka hanya ditemukan 1 dari 200 penyihir. Hal ini membuatku menjadi sosok dua kali berharganya di sukuku” “Ya... Aku mengenal beberapa hal tentang elemen sihir dan yang ia katakan memang benar. Sihir yang paling langka diatas sihir cahaya adalah sihir kegelapan yang berada di atasnya” Saut Marioth seseorang paling penasaran disini  “Saat aku lahir, di dalam dahiku sudah terbentuk kristal berwarna zamrud dan para dukun dan bidan lokal mengeluarkannya dengan sekuat tenaga. Namun saat berhasil kristal itu merambat dan hampir menutupi seluruh tubuhku. Namun bidan setempat dengan sigap menyegelnya ke dalam tongkat kayu hawa dan menghasilkan tongkat yang aku pegang saat ini. Jadi bisa dibilang tongkat zamrud ini adalah separuh jiwaku”  “Apakah kristal sihir memang mampu berbuat hal seperti itu? Maksudku aku mengira kristal sihir hanya bisa didapatkan dari alam dengan menambang atau membunuh naga. Aku tidak mengira seseorang bisa terlahir dengan kristal sihir seperti itu” Gavin bertanya. Ia tidak pernah mendengar sesuatu menakjubkan seperti itu sebelumnya “Ya waktu aku pertama kali mendengarnya aku juga tidak percaya. Bahkan bisa dibilang seperti sebuah dongeng saking menakjubkannya.” “Lalu apa yang terjadi selanjutnya” tanya Gilbart Noy berdiri dan meletakkan cangkir yang sudah habis ia minum ke meja disampingnya. Ia berjalan menuju keluar ruangan tanpa mengatakan apa-apa kepada tiga bocah itu. Melihat gelagat Noy yang mulai nampak aneh, mereka bertiga mengikuti Noy dari belakang. Dia berjalan dengan ritme cepat namun tetap terlihat santai. Hingga sampailah akhirnya mereka ke sebuah taman penuh dengan tanaman palem dan buah-buahan segar rindang. Angin pagi yang sepoi-sepoi masuk ke tubuh mereka menggoyangkan daun-daun yang bergelantungan.  “Mengapa kau membawa kami kesini” tanya Gilbart “Tidak ada alasan khusus. Disaat aku merenung aku hanya suka berada disini memandang hal-hal indah membuatku menjadi semakin tenang”  Gavin mendekati Noy yang nampak merenung dengan tatapan kosong. Dia berusaha mencari-cari apa mungkin ada dari perkataannya yang membuatnya tampak murung seperti itu. Tapi dari semua yang diceritakan Noy, dia belum sampai di titik dimana ia menceritakan tentang keluarganya dan alasan kenapa dia menjadi pengungsi seperti sekarang.  “Noy, kau tidak harus menceritakannya kepada kami. Jika ini memang berat untukmu aku tidak memaksamu untuk menceritakannya” ucap Gavin mencoba menenangkan Noy yang sedang murung “Tidak apa-apa. Lagipula ceritaku belum selesai. Aku tidak berniat menyelesaikannya setengah-tengah dan membuat kalian makin bertanya-tanya. Asal muasal mengapa ini semua terjadi adalah diriku.” Noy makin merenung. Nafasnya terdengar berat untuk diucapkan.  “Sesaat aku lahir, para warga suku tidak menganggapku sebagai kelainan. Mereka justru menyambut kelahiranku. Suku Undyne menganggap bahwa kelahiranku adalah karunia dari dewa yang sudah sepantasnya disyukuri. Jarang sekali mereka mendapat sebuah kelahiran dengan dua keajaiban di saat yang sama. Namun di saat itu terjadi, petinggi negeri Rimdyne mendengar hal itu, merekalah yang menganggap kehadiranku sebagai sebuah ancaman. Mereka ingin merebutku dari sukuku sendiri” “Apa alasan Rimdyne ingin mengambilmu. Tidakkah pasukan mereka sudah memiliki cukup banyak penyihir?” Tanya Marioth “Mereka memiliki banyak penyihir, ya tentu saja. Namun apakah mereka memiliki penyihir dengan kelahiran yang unik dan elemen langka? Tidak. Dua hal tersebut membuatku menjadi aset yang sangat berharga bagi Rimdyne” “Lalu apa yang terjadi selanjutnya” tanya Gilbart yang juga penasaran “Rimdyne mengirim prajurit dan raja mereka untuk mengambilku ke pasukan mereka. Jika berhasil, aku akan dilatih menjadi penyihir terkuat yang bisa meneror seluruh negeri di Odessa. Namun sukuku tentu saja melawan. Mereka menyembunyikanku ke berbagai hingga mereka tidak bisa menemukanku “Mengapa mereka tidak melawan?” tanya Gilbart “Tentu saja pasukan suku kecil akan kalah melawan pasukan prajurit berjumlah besar. Sukuku lebih memilih untuk menghindari perlawanan yang sia-sia. Namun hingga saat yang dinantikan sudah tidak dapat dihindarkan. Pasukan Rimdyne menculik semua tetua dan orang laki-laki ke penjara mereka meninggalkan hanya anak-anak dan perempuan yang tetap tinggal di desa. Orang-orang itu diinterogasi dan dicuci otak agar mau menyampaikan informasi tentang keberadaanku” Noy yang sedang berbicara sambil memanggil beberapa burung kenari beterbangan agar hinggap di jari telunjuknya. Bukannya hinggap, burung-burung itu malah kabur beterbangan membubarkan kawanannya yang sebelumnya membentuk formasi indah di udara “Mereka mengurung orang-orang Undyne di penjara yang bau dan udara yang minim. Semakin lama mereka berada disana semakin cepat pula nyawa mereka terkikis hingga akhirnya tewas. Tak hanya itu, mereka juga menyiksa para tahanan dengan cara menaruh kontrak kepada pena dan tangan mereka memaksa mereka menulis informasi tentang apa yang mereka tahu di otak mereka. Namun bukannya mendapat informasi yang mereka inginkan, tangan itu malah menulis hal-hal aneh yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Termasuk tulisan yang kau bawa tadi”  “Jadi kertas tadi adalah kertas bekas tahanan yang menulis dengan kondisi otak yang kacau?” Gilbart terkejut mendengar cerita yang Noy katakan. Ia merasa bersalah sekaligus bodoh karena percaya dengan kertas konyol semacam itu “Hahaha... Ya benar. Terkadang Rimdyne memaksa tahanan yang enggan dengan menggunakan penyihir pikiran dan menyakiti otak mereka dari dalam. Aku tidak bisa membayangkan betapa sakitnya orang yang mendapat siksaan tersebut” “Lalu bagaimana kertas itu bisa sampai ke Yagonia.” Tanya Marioth penasaran “Kejadian mengerikan itu berlangsung 6 tahun lamanya. Sukuku mencari bantuan ke kerajaan-kerajaan terdekat. Namun hanya sedikit dari mereka yang menghiraukan pertolongan dari mereka. Aku yang saat itu disembunyikan di gunung Geenio merasa bahwa waktuku mungkin tiba, pengorbanan yang dilakukan sukuku tidak setimpal dengan apa yang aku berikan kepada mereka. Disaat para tetua yang sudah tersisa hendak menyerahkanku kepada Rimdyne, Raja Galliard datang dan menyelamatkan sukuku. Namun dia datang dengan terlambat. Saat ia menuju ke gunung Geenio. Pasukan Rimdyne sudah mengetahui persembunyian kami. Mereka melawan kami semua dengan paksa dan membunuh semua suku Undyne tak tersisa” Noy menundukkan kepalanya dan diam tanpa kata sejenak. Menceritakan hal seberat itu tentu saja membutuhkan energi yang besar “Raja Galliard dan pasukannya membunuh semua pasukan Rimdyne yang ada disana. Dan dia menemukanku duduk terpojok disana sambil bergidik ketakutan. Aku sudah siap mati saat itu, namun kehadiran Raja Galliard membuat takdirku berubah. Aku berada disini sekarang membaca buku dan bersantai sementara kaumku ters***a dan ter***uh sia-sia hanya untuk melindungiku. Melihat diriku berdiri dan hidup sekarang membuatku memikirkan apakah keputusan Raja Galliard untuk menyelamatkanku memang pantas atau tidak.” Noy berbicara dengan sedikit terisak-isak mencoba menahan kesedihannya. Ia menutup matanya dengan kedua tangannya menyembunyikan air mata yang mulai menetes pelan-pelan dari katup mata yang mungil Gilbart dan Marioth yang menyadari itu menyentuh pundak Noy mencoba menenangkannya. Mereka berdua tidak mengira anak sekecil itu memiliki kisah yang kelam dibanding anak seumurannya. Dapat menanggung itu semua dan masih memiliki pikiran yang waras saja merupakan sebuah pencapaian yang bagus “Saat Raja Galliard datang. Ia membawa beberapa teks dan perkamen yang ditinggalkan suku Undyne. Pasukan Rimdyne juga tidak membalas kekalahan mereka dalam insiden itu. Mereka menyembunyikan operasi itu dan menganggap suku Undyne tidak pernah ada. Aku juga tidak tahu mengapa mereka melakukan itu. Namun hal itu sebenarnya bagus juga untuk menyembunyikan identitasku” Noy tertawa kecil menghibur dirinya sendiri.  “Aku minta maaf Noy atas semua yang terjadi. Aku tidak mengetahui bahwa sukumu akan menga-“ Noy memotong ucapan Gavin dan berkata “Tidak yang mulia, kau tidak perlu minta maaf. Ini bukan salahmu. Kita bisa berdebat siapapun bisa saja menjadi salah dalam insiden ini namun aku rasa itu tidak perlu. Semua orang sudah memiliki beban mereka sendiri-sendiri termasuk kau Gavin. Aku merasa bebanmu merupakan beban yang paling berat dibanding kita semua disini” Noy dengan bijak berbicara kepada Gavin
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN