Melirik dengan tajam, pedang itu memang nampak memesona. Walau sedang ditutup oleh sarung menyembunyikan bilahnya yang tajam, namun dari gagangnya saja yang berasal dari kayu mahoni dengan aksen ukiran emas sudah terlihat sangat keren. Saat pertama kali berlatih dengan Neville, Gavin memang ingin mencoba untuk berpedang, namun Neville melarangnya karena itu akan membuang-buang waktu. Neville sudah tahu bakat Gavin yang sebenarnya adalah menjadi seorang pengguna energi sihir, waktu mereka akan menjadi sia-sia bila belajar begitu banyak hal di waktu yang sama
“Tidak, namun bolehkah aku memegangnya” Baroth mengambil pedangnya dan memberikannya kepada Gavin yang ada di hadapannya langsung dengan kedua tangannya mencoba membantunya memegang agar tidak terjatuh apabila Gavin tidak kuat mengangkatnya.
Dan ternyata benar saja, saat Baroth melepaskan tangannya mencoba memberikannya kepada tangan Gavin yang ada tepat di bawah tangannya, pedang itu tergelincir dan akhirnya jatuh ke lantai kereta membuat suara yang keras
“Apa kalian tidak apa-apa?” Tanya pak Kusir cemas dengan suara kegaduhan di kereta yang ia bawa
“Tidak apa-apa pak” teriak Neville dengan sopan mencoba bersaing dengan kerasnya suara roda dan langkah kuda yang sepertinya sudah berada di jalur tidak mulus.
Gavin mencoba mengangkat pedang yang terjatuh itu. Saat ia mencoba mengangkatnya, ternyata pedang itu benar-benar berat. Tidak cukup hanya mengangkatnya melalui gagang, Gavin harus dibantu dengan memegang sisi tengah pedang yang tertutup sarung. Saat ia mencoba memindahkan tangan kanannya yang ada di tengah ke arah kiri di mana letak gagang itu berada. Pedang Baroth kembali terjatuh membuat suara yang keras. Neville yang sedari tadi melihat Gavin bergumul dengan pedang itu hanya bisa menancapkan tangannya ke mukanya sendiri. Sementara Baroth hanya tertawa melihat itu. Benar-benar seperti sebuah hiburan kecil
“Tuan, Anda harus tahu, tidak ada manusia yang berbakat di semua bidang di dunia ini. Kalaupun ada itu sangatlah jarang, aku tidak ingin bilang bahwa hal itu mustahil namun kemungkinan itu sangatlah kecil sekali. Kau dan aku merupakan seorang pengguna energi sihir yang mampu memanipulasi energi sihir dari dalam diri kita. Berbeda dengan Baroth dan prajurit lainnya yang kebanyakan memang adalah seorang Paladins. Meskipun sama-sama memiliki energi sihir namun jika tanpa perantara mereka tidak akan mampu mengeluarkan sihir kita” terang Neville
“Lalu apa bedanya dengan aku. Aku juga tidak bisa mengendalikan sihir bila tidak memegang tongkat” Gavin menyanggah sambil menunjuk tongkat sihir yang ada di punggungnya. Tongkat sihir bukanlah benda yang berbahaya karena benda itu tidak akan bisa mengeluarkan energi dengan tidak sengaja. Jadi akan aman bila benda itu ditaruh dimana saja, berbeda dengan pedang
“Tongkat sihir hanya berguna untuk memperkuat dan mengatur aliran sihir kita lebih kuat. Penyihir-penyihir kuat zaman sekarang jarang menggunakan tongkat lagi karena kadang-kadang tongkat sihir malah memperlambat laju energi sihir dalam diri mereka yang sudah mengalir dengan sangat cepat. Jika diibaratkan, aliran sihir kita adalah aliran air, sedangkan tongkat sihir adalah pipanya. Aliran air yang besar akan teratur dan mudah untuk diarahkan apabila ada pipa mengaliri mereka. Sedangkan penyihir yang sudah kuat sudah memiliki ‘Jalur sungai’ sendiri dalam diri mereka” penjelasan itu membuat Gavin menjadi semakin paham. Namun keinginannya untuk belajar berpedang masih ada di angan-angannya
“Oh... Apakah kau merasa dirimu adalah penyihir yang kuat Neville?” Tanya Baroth mengintimidasinya
“Jika kau ingin aku membakar seluruh tubuhmu. Aku bisa melakukannya sekarang juga tanpa membakar seluruh kereta kita” balas Neville tak gentar menghadapi omongan busuk Baroth
Gavin melihat ke arah kanan jendela, dia sudah melihat melihat pegunungan Andex yang besar. Itu berarti tak terasa Sudah 4 Jam mereka melakukan perjalanan dan meninggalkan ibukota di belakang. Gavin tak menyadari itu, ia merasa waktu di dalam kereta sangatlah cepat. Gavin menduga atau apakah Neville melakukan sihir ke dalam kereta ini. Namun Gavin merasa itu sangat tidak mungkin, perlu energi sihir yang sangat besar untuk melakukan mantra serumit itu
“Apakah Anda sudah mengenal Kaum yang akan kita temui ini Yang Mulia” Tanya Neville mencoba mengevaluasi Gavin mungkin saja ia melewatkan sesuatu yang mungkin
“Ohh... Oke, aku akan memberitahu kalian informasi yang mungkin remeh namun banyak orang melupakannya” Gavin membalas dengan antusias
“Kaum Izia merupakan kaum yang berada tepat di pelosok hutan Izia. Mereka termasuk suku paling tua yang bermukim di Yagonia. meskipun begitu, mereka memiliki sistem pemerintahan mereka sendiri. Kaum mereka dipimpin oleh seorang Ketua yang diharuskan seorang wanita, karena itu terkait dengan kepemimpinan mereka tentang Dewa Matahari merupakan seorang perempuan. Sedikit berbeda dengan kepercayaan yang dianut rakyat Yagonia kebanyakan. Namun perbedaan itu tidak membuat mereka menjadi musuh Yagonia, karena kaum Izia sudah setuju untuk masuk ke dan menjadi bagian dari Yagonia.” Jelas Gavin dengan cukup panjang. Dia telah mempelajari itu saat berada di Bobshaw
“Wahhh... Itu terdengar seperti kalimat buku sekali. Apakah itu yang pak Alfred ajarkan pada Anda?” Sahut Neville sepertinya kecewa dengan jawaban Gavin
“Ehmm... Ya, apakah itu hal yang salah?”
“Tidak juga sih. Tapi emmm. Sudahlah lupakan. Tapi apakah Anda pernah mendengar legenda tentang kaum Izia?” Neville tsk jelas ingin berkata apa sebenarnya, ia malah memantik Gavin membicarakan topik lain. Baroth hanya dia melihat mereka sambil meminum Bir dan terlihat matanya sudah mulai mengantuk dan beberapa kali mengedipkan alisnya. Entah memang mabuk alkohol, mabuk kendaraan, atau justru dua-duanya.
“Apa, aku tidak pernah tahu”
“Konon katanya di zaman dahulu ribuan tahun yang lalu. Benua odessa memiliki banyak ras dan suku yang hidup di dalamnya. Ada dwarves, Troll, Elves, Giant, bahkan demi-god sang manusia setengah dewa. Namun semua berubah setelah Great Calamity terjadi”
“Aku sudah mendengar tentang itu. Namun apa hubungannya dengan Izia” tukas Gavin tak sabar
“Kumohon sabar Tuanku, Rumor berkata bahwa kaum Izia merupakan keturunan dari kaum Elves. Ada banyak tanda-tanda tentang kemiripan mereka seperti. Pergerakan mereka yang sangat cepat, rata-rat dari mereka memiliki kemampuan membidik dengan jitu, dan yang paling kentara adalah energi sihir mereka yang melimpah meskipun masih berada di bawah penyihir” Gavin sangat terkejut, ia tidak pernah mendengar rumor itu sama sekali. Ia merasa jika Marioth mengetahui ini dia pasti akan sangat tertarik mendengarnya
“Bagaimana kau mengetahui itu Neville? Apakah itu termasuk rahasia kerajaan?”
“Tentu saja tidak Tuan, rumor itu sudah sangat lama menyebar di masyarakat Yagonia. Bahkan saking terkenalnya rumor itu menjadi basi, mungkin bagi anak muda seperti Anda mendengar rumor itu menjadi hal yang baru karena bagi kami, mendengar itu sudah sangatlah basi. Hampir seluruh orang tua di Yagonia mengetahui akan rumor itu” ujar Neville dengan sangat antusias
“Lagipula Tuan, meskipun kita mengetahui atau memang rumor itu benar adanya. Hal itu tidak berpengaruh akan hubungan kita dengan Izia. Mereka tetaplah rakyat dan kaum yang perlu kita jaga dan lindungi, meskipun mereka kadang-kadang sangat keras kepala”
Druakkk...
Suara kereta yang sepertinya menabrak sesuatu. Sesaat, kereta itu bergoyang dengan sangat hebat menggoncangkan barang-barang yang ada di dalamnya hampir keluar. Gavin dan Neville dengan sigap memegang ujung kayu jendela menahan agar tak terjatuh. Sementara tongkat sihirnya terlempar ke atap dan berakhir jatuh ke lantai merusak beberapa papan kayu yang mulus menjadi sedikit sobek dan berlubang. Tas Gavin yang ia bawa sedari tadi di pangkuannya juga ikut terlempar menjatuhkan beberapa barang pribadinya ke lantai. Salah satunya yang paling mencolok adalah batu sihir yang Noy berikan waktu berada di kuil. Dengan buru-buru, Gavin langsung saja mengembalikannya ke tempat semula takut akan kehilangan benda berharganya itu. Sementara Baroth yang tertidur sambil duduk bersila sangat lelap sehingga badannya terlempar ke lantai hingga posisi tengkurap. Beban yang merusak kayu kereta sepertinya memang adalah tubuh Baroth yang sangat besar dan berat
“Ada apa ini?” Teriak Baroth marah kepada kusir yang mengganggu tidur siangnya. Baroth pun berdiri sambil mengelap anggur yang tumpah ke seluruh badannya. Meskipun baunya wangi, Tubuh Baroth menjadi sangat lengket hingga tak nyaman untuk dibuat bergerak
“Sebaiknya Anda turun Tuan” Jawab kusir itu dengan nada tinggi seperti ketakutan. Gavin menduga sepertinya dia tidak menabrak sesuatu, namun ada bahaya yang lain mengganggu mereka.
Langsung saja Baroth turun dari kereta dengan cepat sambil melompat diikuti dengan Neville yang mengikutinya keluar dari arah pintu yang lain. Gavin dilema antara ikut keluar atau tidak karena ia merasa takut. Namun ia akhirnya nekat dan mengikuti Neville dari balik punggungnya
“Serahkan barang-barang kalian dan kereta kalian atau nyawa setiap orang yang berkepala disini akan tumbang” Dua bandit berdiri di hadapan kereta itu. Satunya bertubuh besar memakai penutup kepala sambil membawa tongkat pukul yang besar. Satunya lagi berbadan kurus dan pendek dengan membawa dua pisau di tangan kanan dan kirinya
“Hahh hanya kroco, kau seharusnya terus jalan saja menabrak mereka di jalan” Baroth berjalan berkata dengan kusir itu yang masih duduk bergidik ketakutan di atas kursi kereta kudanya
“Kroco apa kau bilang!” bandit itu melesat berlari ke hadapan Baroth yang lengah. Sementara itu Neville yang berada di sisi lain kereta hanya diam membiarkan Baroth mengurusi urusannya
“Satu lagi Tuan. Aku lupa mengatakan satu rumor yang menarik lagi. Beberapa tahun yang lalu. Ada seorang anak yang lahir dengan kemampuan fisik yang sangat kuat, bahkan saat lahir dia mampu keluar sendiri tanpa dibantu oleh atau ibunya. Di umur 6 tahun dia sudah bisa mengalahkan anak berusia dua kali lipat di atasnya. Di umur 14 tahun dia sudah berani menantang Raja yang umurnya jauh lebih tua di atasnya. Anak itu sangat kuat sehingga seluruh prajurit di penjuru negeri menaruh hormat kepadanya. Rumor mengatakan kalau anak itu merupakan anak dari campuran Kaum Izia dan Kaum Barbarian” Gavin bingung kenapa Neville tiba-tiba menceritakan hal seperti itu di tengah bahaya seperti ini
Dua Bandit itu berhasil mendekati Baroth. Namun dengan kecepatan yang tak dapat dilihat kedipan manusia, Baroth malah berhasil memunggungi mereka. Ia menabrakkan dua kepala bandit itu mencederai mereka di waktu yang bersamaan.
Tak gentar, bandit itu kembali berdiri. Mereka melakukan serangan gabungan lagi, namun kali ini lebih cepat dari sebelumnya. Tanpa bersiap-siap, Baroth yang tak kalah cepat menarik pedang dari sarungnya mengungkap bilah yang tajam dan berkilau. Saat bandit itu berhasil mendekati Baroth dan menaruh pisaunya tepat ke leher Baroth.
CRATTT
Baroth melesat dengan cepat ke arah berlawanan dari bandit itu. Hampir dramatis, para Bandit itu tak merasakan apa-apa untuk sepersekian detik. Mereka gak mengerti bagaimana orang yang berhasil ia hampiri bisa tiba-tiba berada di arah yang berlawanan dari mereka. Namun tiba-tiba, Darah mengucur dari tubuh bandit itu. Mereka melihat darah yang mengucur dengan deras itu dengan mata kepala mereka sendiri mengucur dari balik ususnya. Tak lama mereka pun akhirnya mulai kehilangan kesadaran dan terjatuh ke tanah melemparkan s*****a-s*****a murahan itu. Angin berhembus dengan kencang tatkala Baroth berhenti dan menunduk. Para bandit itu mati dengan instan tanpa bisa dilihat manusia normal
“Anak yang aku maksud tadi adalah laki-laki yang ada dihadapan Anda yang mulia. Itu adalah Baroth Sang Pencegat” Gavin masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia kaget sekaligus terpukau dengan kemampuan Baroth itu
“Jangan berlebihan. Aku bersyukur dengan adanya mereka pedangku bisa terasah dengan tajam dan natural” sombong Baroth membersihkan guratan darah yang menempel di pedangnya