"Mas, aku sudah siapkan sarapan. Ayo," ajak Bunga melihat Hardi menuruni tangga. Semalam mereka pisah kamar lagi, dan itu sudah biasa bagi Bunga di saat Hardi begitu sangat-sangat merindukan Yuna, dia akan mendekam di kamar mendiang. Sakit dilupakan dan hanya diingat saat butuh kepuasan? Bunga harus menikmati itu demi anak mereka yang kini berada di asrama demi kenyamanan Azzam. Anak yang dianggap dalam keluarga hanya Azzam, sementara putranya harus di singkirkan mertuanya. "Saya ada rapat dengan kolega dari jerman harus berangkat sekarang, kamu sarapan sendiri dulu." ujar Hardi berjalan melewati Bunga tanpa melihat keberadaan istrinya. Benar-benar terlihat bagaikan pajangan seperti Yuna katakan dulu padanya. Yuna pernah berkata saat dia dengan berani meminta Hardi pada Yuna. "Akan