“Mochi tampan ...” “Mochi sayang ...” “Mochi, pagi ...” “Mochi, segar sekali pagi ini ...” Sedari tadi, begitu mereka menapak di lingkungan rumah sakit .. hanya Mochi yang disapa orang-orang, baik yang dikenal Jeje maupun tak dikenalnya. Berarti dalam waktu singkat ia telah kalah tenar dengan piaraannya. Bukan cuma kalah tenar, lebih parah lagi .. dia bahkan tak dianggap disamping Mochi. Padahal dia penemunya! Mochi yang selalu tersenyum menanggapi godaan dan sapaan untuknya membuat histeris para fansnya. Sontak mereka memuji legitnya senyum cowok tampan itu, Tak termasuk Suster Agnes yang memandang penuh puja Mochi saat mereka datang hingga mengabaikan keberadaan Jeje di samoingnya. Duk! Duk! Jeje mengetuk meja dengan keras. Mengagetkan suster bertubuh kerempeng yang tengah