DIKUAK LAGI

1049 Kata
“Kamu sendiri yang cerita alasan kamu menghilang ketika itu karena nggak boleh dekat aku kan?” cecar Shita. “Tiba-tiba sekarang kamu mau bawa aku ke rumahmu. Apa nggak tambah kacau nanti?” kata Shita. Yaz rupanya sudah cerita mengapa di semester pertama dia langsung diungsikan oleh kakeknya. “Yang punya dendam kan Kakek. Kenapa aku yang jadi korban? Dulu aku masih diam karena aku masih anak bawang. Kalau sekarang tidak. Tidak lagi. Aku akan perjuangkan kecuali kamu memang menolak aku,” ucap Yaz pasti. Dulu dia bukan siapa-siapa. Sekarang dia punya power sangat besar yang tak diketahui banyak orang. “Aku teramat sakit waktu kamu tinggalin tanpa keterangan dan tanpa bisa aku hubungi. Sekarang kenapa kamu nuduh aku menolak? Aku bukan menolak, tapi aku nggak percaya diri. Status aku janda!” “Aku nggak peduli kamu janda tanpa anak atau janda dengan 10 anak sekali pun. Aku tetap masih akan kejar kamu kok.” “Sekarang terserah saja. Bubu dan yayahku mau aku berumah tangga apa nggak. Kalau mereka ingin aku berumah tangga, aku hanya ingin berumah tangga sama kamu. Tapi kalau mereka menentangku, ya sudah berarti seumur-umur mereka nggak akan pernah melihat aku berumah tangga. Itu saja.” “Aku cuma butuh gandengan tanganmu. Hanya itu. Selebihnya aku yang akan jalankan. Aku cuma butuh gandengan tanganmu saja. Apa itu sulit?” Yaz menatap tajam mata pujaan hatinya. “Oke. Jemput aku nanti malam!” ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Hampir satu bulan lalu saya pernah berjanji akan membongkar awal Nona Anya yang terhormat menjebak mantan suami saya.” “Selama ini orang berpikir negatif, bahwa Zul lah yang mengejar Anya karena gadis virgin, masih muda, manja dan status masih lajang. Tentu orang menduga Zul yang kegatelan menggoda daun muda.” “Saat ini saya akan perlihatkan fakta yang sesungguhnya.” “Fakta ini saya buka bukan untuk membela Zul, karena saya masih mengharapkan dia, TIDAK!” “Saya hanya ingin memperlihatkan saja bagaimana gadis muda, anak konglomerat terkenal Ekawira Dewangga mengemis-ngemis untuk ditiduri oleh suami orang.” “Hanya itu saja tujuan saya.” “Saya ingin memperlihatkan bagaimana sampahnya seorang anak dari nyonya Gantari Gurudatta yang sampai menggunakan zat afrodisiak agar berhasil menjerat sorang lelaki yang dia inginkan. Hanya itu. Semoga saja Pak Wira dan nyonya Gantari semakin bangga dengan putri semata wayangnya yang paling sempurna sehingga dimata putri mereka semua orang itu idi0t!” “Kalian perhatikan saat itu nona Anya mengisap permen yang mengandung zat afrodisiak sehingga siapa yang menciumnya akan kena pengaruh zat itu.” “Saya cantumkan bill pembelian zat itu ya, tentu dengan memblur nama toko dan alamatnya.” “Sedemikian kotor dia menjebak seorang lelaki yang beristri.Sangat nista putri satu-satunya dari gabungan keluarga Dewangga dan Gurudatta itu.” “Kalian cermati ya kisah manusia paling becus yang merendahkan saya itu.” ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Lalu terlihatlah video Shita dan Zul datang ke pesta yang diadakan oleh Pak Wira sebagai tuan rumah. Jelas pasangan resmi sebab Zul datang bersama istrinya. Mereka pakai baju couple batik dan diperkenalkan juga sebagai suami dari Shita. “Bisa ke belakang sebentar,” bisik Anya tak terdengar, hanya dari gerak bibir yang dilakukan slow motion terlihat jelas permintaan Anya saat berbisik pada Zul. Ketika itu Shita sibuk dengan para pengusaha terkenal. Terlihat Zul waktu itu masih bingung. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Ada apa ya Nona?” tanya Zul di belakang ruang pertemuan, dekan toilet. “Kita bisa kenalan lebih lanjut?” pertanyaan Anya waktu itu jelas terdengar. Anya terbiasa hidup di luar negeri, terbiasa bebas, walau dia belum pernah melakukan seks bebas tapi sudah terbiasa mengemukakan semua yang ingin untuk dia sampaikan secara langsung. “Maksud Anda apa ya? Sebaiknya kita kembali lagi ke ruang utama,” jawab Zul saat itu. “Saya ingin berhubungan lebih dekat dengan Anda!” desak Anya tanpa malu ambil memegang d4da Zul lembut. Zul menghentikan tangan itu dan menepisnya. “Wah saya sangat senang Nona. Anda pegang apa di kantor papa Anda? Saya wakil COO. Saya wakil istri saya,” kata Zul jujur. “Saya bukan ingin dekat soal pekerjaan seperti itu. Saya ingin dekat dengan Anda secara personal. Saya tertarik dengan pribadi Anda,” kata Anya tanpa malu. “Anda tahu kan saya punya istri. Ngapain juga saya cari yang lain?” “Tapi saya bisa memberikan hal yang lebih dari yang istri Anda berikan,” desak Anya seakan sudah sangat berpengalaman. “Istri saya nggak kekurangan apa-apa. Kami memang menunda punya anak sampai tiga tahun ;pernikahan kami,” elak Zul. “Anda pernah bilang kan sama seseorang kalau istri Anda mandul!” “Ah itu hanya joke saja, antar kita laki-laki. Tapi tidak. Istri saya tidak mandul!” bantah Zul tegas. “Sudahlah enggak apa-apa, dia mandul atau enggak. Yang penting saya suka sama Anda. Itu biasa kan?” desaak Anya. Tak lama ponsel Zul berbunyi dengan panggilan dari Shita, pembicaraan mereka pun terhenti. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Selanjutnya entah dari mana Anya dapat nomor teleponnya Zul. Dia bilang ada suatu hal yang sangat urgen harus mereka bahas. Waktu itu Zul sedang di pertemuan di hotel Alfa bersama dengan sekretarisnya. “Maaf Nona, saya sedang meeting dengan klien di hotel Alfa, tak bisa bertemu Anda wlau ada hal urgen sekali pun,” jawab Zul “Saya juga di hotel Alfa, saya tunggu di kamar 711.” “Kamu tunggu di mobil deh, ini kuncinya. Saya ke atas sebentar,” Zul memberitahu sekretarisnya. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Kemudian terlihat Zul mengetuk pintu, dan langsung ditarik begitu pintu kamar dibuka. Zul terlihat kaget karena Anya menggunakan tanktop dan celana hot pants yang sangat pendek. Hampir menyentuh pangkal pahanya dan Anya langsung memeluknya. Terlihat dengan jelas Anya memimdahkan permen yang diisapnya kemulut Zul saat Anya mencium Zul dengan brut4l. Sensasi rasa permen berbaur dengan pagutan Anya membuat Zul tidak sadar dan terangsang untuk melakukan hal yang lebih dan mereka pun bergelut sampai tengah malam. Terlihat dalam durasi panjang mereka melakukan beberapa gaya. Rupanya permen yang tadi ada di mulut Anya mengandung zat afrodisiac sehingga mereka sama-sama tidak bisa berhenti sampai malam. Bahkan saat sedang bertarung seperti itu Zul masih bisa menjawab pesan dari sekretarisnya, dia suruh pulang duluan karena dia ada meeting sebentar. Sejak siang mereka hanya jeda untuk pesan makan malam dan makan. Selebihnya mereka terus berpacu seakan tak akan ada waktu di hari lain. Zul bahkan berani tak pulang malam itu.

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN