Alex sudah melihat wajah Natasha yang memerah. Lelaki itu berpikir kalau sang asisten malu karena melihat tubuhnya yang polos. Sebab itulah ia seperti sengaja memposisikan tubuhnya supaya gadis itu melihat dengan jelas. Namun, Alex keliru. Natasha yang ia jahili malah semakin tak kuat menahan reaksi di perutnya. 'Ya Tuhan! Apakah lelaki ini memiliki kelainan? Apakah ia memiliki narsisme tanpa disadari!' batin Natasha berteriak. Ia yang masih enggan menatap ke bawah tubuh Alex memilih menatap tubuh bagian atasnya. Namun, hal itu justru membuat ia terpesona dengan keindahan d**a bidang Alex yang terawat karena rajinnya lelaki itu berolahraga. Sekian detik Natasha malah diam tak bergerak. Ia masih enggan memalingkan wajahnya dari pemandangan yang dilihat karena otaknya yang tiba-tiba